banner 468x60

Pernyataan PLN Gorontalo Terkait Kenaikan Listrik Non Subsidi Membingungkan

READ.ID – Pernyataan PLN Gorontalo tidak adanya kenaikan tarif dasar listrik cukup membingungkan konsumen, dimana akhir-akhir ini lagi ramai menjadi keluhan masyarakat soal adanya kenaikan tagihan listrik non subsidi, ditengah pandemi Virus Corona.

Tidak sedikit dari masyarakat yang mengalami kenaikan pembayarat tarif listrik menyampaikan kekesalan mereka melalui media sosial, akun twitter PLN.

Beberapa warganet menulis “maaf sebelumnya PT PLN, kenapa ya kWh meter di pakai 1 bulan penuh, sama di pakai setengah bulan ko jumlah per kWh habis sama ,, itu gimana padahal pemakaian ya itu itu aja, apakah orang cek kWh gak bener ya, terus gimana solusinya”

Ada juga yang menulis Dear PLN, kalau memang pembayaran PLN berdasarkan rata2 pemakaian 3 bulan terakhir saya (431+534+468)/3 = 478ribu-an , tapi kenapa angka tagihan saya sekarang 753.992 sesuai foto terakhir dinawah? Kenaikan hampir 60% ini darimana ya?

Terjadinya pembengkakan tagihan listrik tersebut juga dialami oleh sebagian masyarakat Gorontalo pengguna listrik non subsidi.

Dimana jika PLN tidak melakukan pencatatan stan meter listrik pada Bulan April, dengan asumsi mengambil rata-rata pemakaian di tiga bulan terakhir, maka tidak seharusnya mengalami kenaikan, kenyataanya telah terjadi kenaikan pembayaran yang tidak diketahui pasti dari mana asumsi pemakaian jumlah Kwh meter tersebut.

Keluhan dari netizen pun disampaikan langsung ke akun Facebook milik PLN “PLN Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo

Seperti ungkapan seorang netizen, yang mengatakan “Kalo memang tagihan april mei hanya mengikuti besaran tagihan bulan2 sebelumnya kenapa tagihan dirumah saya naik terus semenjak april mei? Lalu PLN ambil data darimana jika pengukuran stand meter nnti dilakukan 3 bulan sekali?
Tolong penjelasannya disini, jika tdk kami akan langsung ke kantor PLN dgn mengesampingkan “stay at home”

Sementara itu Viano selaku Supervisor Administrasi dan Keuangan ULP Telaga PLN Gorontalo, ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa, tidak ada kenaikan tarif listrik saat ini.

“Kalau ada kenaikan pembayaran seperti itu, kita harus cek id pelanggannya,” kata Viano.

Ia menegaskan bahwa, untuk pemakaian listrik bulan April, tidak ada petugas pencatatan meteran listrik bagi konsumen pascabayar.

Untuk pembayaran tagihan listrik pada bulan Mei dilakukan dengan cara mengambil rata-rata pemakaian selama tiga bulan terakhir.

“Kalau kita logikan dengan mengambil rata-rata pemakaian di tiga bulan terakhir, tidak mungkin akan mengalami kenaikan pemakaian Kwh listrik dibulan berikutnya,” jelasnya.

Sementara Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka, mengatakan PLN memastikan tarif dasar listrik seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan, termasuk rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) Rumah Tangga Mampu (RTM) dan diatasnya. Seperti diketahui penetapan tarif dilakukan 3 bulan sekali oleh pemerintah. Untuk tarif April hingga saat ini dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya.

“Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak tahun 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan,” tutur Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka.

Adapun besaran tarif yang berlaku saat ini sebagai berikut:
1. Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh
2. Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh
3. Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh
4. Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh

Adanya peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan masyarakat akibat adanya pandemi virus corona yang membuat masyarakat banyak melakukan aktifitas di rumah.

“Kami memahami di tengah pandemi ini, kebutuhan masyarakat akan listrik bertambah. Peningkatan penggunaan listrik sangat wajar terjadi dengan banyaknya aktifitas di rumah. Biasanya siang hari tidak ada aktifitas, saat ini kita harus bekerja dari rumah, otomatis penggunaan bertambah, misalnya untuk laptop dan pendingin ruangan,” tambah Made. (RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60