READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memberikan peringatan keras kepada istrinya Idah Syahidah yang juga sebagai Calon Anggota DPR RI terpil Dapil Gorontalo periode 2019-2024. Meski belum resmi dilantik, Rusli menegaskan istrinya harus mampu berjuang untuk kesejahteraan rakyat Gorontalo melalui jalur parlemen di pusat.
“Ibu basic-nya di sosial. Alumni STKS Bandung dan aktif di kegiatan sosial. Jadi ibu duduk (di DPR RI) nanti harus mampu memperjuangkan alokasi anggaran dan bantuan sosial untuk rakyat Gorontalo,” tegas Gubernur Rusli saat memimpin Rapat Terbatas untuk menggagas Program Kartu Sembako Murah NKRI yang berlangsung di kediaman pribadi, Kelurahaan Moodu, Kota Timur, Kota Gorontalo, Selasa (11/6/2019).
Rapat terbatas yang dihadiri sejumlah pimpinan OPD itu sengaja menghadirkan Idah Syahidah. Rusli yang juga Ketua DPD I Golkar Gorontalo mengungkapkan, ia mempersiapkan istrinya untuk duduk di komisi VIII yang membidangi masalah sosial.
“Nanti ibu akan saya evaluasi. Jangan lama-lama di Jakarta, harus sering sering ke daerah, lihat kebutuhan dan bantu masyarakat. Kawal bantuan sosial di Gorontalo,” ungkap Rusli yang disaksikan oleh para pejabatnya.
Idah diminta untuk membentuk rumah aspirasi segera setelah dirinya dilantik. Rumah aspirasi yang dikelola oleh staf ahli itu diharapkan bisa menampung dan memperjuangkan kebutuhan masyarakat khususnya untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera, pogram untuk lansia, anak-anak terlantar dan lainnya yang dibiayai oleh pemerintah pusat.
Terkait dengan program Kartu Sembako Murah, Gubernur Rusli menjelaskan bahwa program ini merupakan duplikasi dari program pemerintah pusat yang digagas oleh Presiden Jokowi tahun 2020 mendatang. Ia berharap Provinsi Gorontalo bisa melakukan hal serupa yang diintegrasikan dengan Bakti Sosial NKRI Peduli dan Pasar Murah.
“Muaranya nanti pada penurunan angka kemiskinan. Sekolah sudah gratis, kesehatan sudah gratis, kepastian pangan per bulan juga ada. Jadi pendapatan masyarakat miskin bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Untuk pasar murah sasarannya pada menekan lonjakan harga dan inflasi,” sambungnya.
Berbagai bantuan sosial telah dan terus dijalankan oleh pemerintah provinsi di antaranya program Bantuan Pangan Non-Tunai Daerah (BPNT-D). Program ini menjangkau 50.000 KK setiap bulannya.
Ada juga program Bakti Sosial NKRI Peduli yang diintegrasikan dengan pasar murah di setiap kecamatan secara bergilir. Beras, minyak goreng, gula pasir, rempah-rempah, dan ikan segar dijual serba lima ribu Rupiah.