Peserta KKN UNG Diminta Jadi Teladan Terapkan Protokol Kesehatan

UNG Protokol Kesehatan
banner 468x60

READ.ID – Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Merdeka Kampus – Belajar Merdeka, Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) diminta menjadi contoh dan teladan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Mengingat pelaksanaan pengabdian pada masyarakat tahun 2020 ini dilaksanakan dalam kondisi masih terjadinya penyebaran COVID-19.


banner 468x60

Oleh karena itu, mahasiwa UNG diminta bisa menjadi garda terdepan dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena selama ini pula, UNG selalu menjadi acuan terkait kajian strategi penanggulangan pandemi dan penerapan protokol kesehatan.

Hal ini diungkapkan Rektor UNG Dr. Eduart Wolok saat memberikan pembekalan kepada mahasiswa KKN Tematik dan Merdeka Kampus – Belajar Merdeka secara online, Senin (31/08/2020).

“Kalau perlu salah salah satu unsur penilaian di KKN ini bagaimana mahasiswa bisa menjadi agen yang menyampaikan, memberikan contoh teladan tentang protokol kesehatan di desa-desa tempat mereka berada,” katanya.

Rektor juga berharap mahasiswa yang nantinya akan berbaur dengan warga bisa memberikan penjelasan terkait dengan proses pembelajaran.

Karena selama masa pandemi ini, UNG masih akan tetap menggunakan model daring dalam proses pembelajarannya.

Ia menyebut hal itu penting bagi para mahasiswa baru yang sudah mendaftar dan dinyatakan lulus di UNG. Karena saat mereka masuk, mahasiswa baru ini akan langsung belajar secara online jika penularan pandemi COVID-19 masih terbilang tinggi.

Calon peserta KKN ini terdiri dari 2460 mahasiswa yang akan terbagi di dua daerah, yakni Kabupaten Pohuwato dan Gorontalo Utara.

Sementara peserta Merdeka Kampus – Belajar Merdeka, terdiri dari 686 mahasiswa yang tersebar di satu kota dan empat Kabupaten di Provinisi Gorontalo. Diantaranya, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, Pohuwato, dan Bone Bolango.

Mahasiswa dalam progam KKN Tematik akan mengabdikan diri ke masyarakat selama 45 hari. Di satu sisi, mahasiswa dalam program Merdeka Kampus – Belajar Merdeka akan mengabdikan diri selama 6 bulan.

Pada pembekalan tersebut, Rektor Eduart juga berpesan kepada para mahasiwa agar memberikan kontribusi yang positif ketika sudah terjun ke masyarakat nanti. Menurutnya, hal itu penting agar ada kejelasan dari tarket yang akan dicapai nanti.

“Kita sudah sudah harus menghilangkan KKN ini hanya rutinitas semata. Dilaksanakan sekian hari, dosen pembimbing adalah a b c d, kemudian waktu selesai, berikan nilai, selesai sudah,” tegasnya.

Kepala Pusat KKN dan Pemberdayaan Masyarakat, Rosbin Pakaya, yang juga menjadi narasumber dalam pembekalan itu menjelaskan mengenai tujuan dari pengabdian mahasiswa tersebut.

Kata dia, dua kegiatan itu untuk mengimplementasikan ilmu dari mahasiswa serta hasil riset para dosen dalam bentuk pemberdayaan masyarakat desa. Kemudian, guna pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna secara langsung di masyarakat.

“Insyasllah kami akan mulai kegiatan dari Kamis, 3 September 2020 dan akan berakhir pada 18 Oktober 2020,” jelasnya.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan mahasiswa, nantinya akan berkolaborasi dengan program pemerintah daerah dan desa setempat yang menjadi lokasi KKN dan program Merdeka Kampus – Belajar Merdeka.

“Kalau untuk KKN Tematik, mereka akan diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato maupun Gorontalo Utara, Tetapi hanya perwakilan dari masing-masing desa. Sehingganya, insyaallah tidak ada yang namanya perkumpulan massal,” tutur Rosbin Pakaya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Ishak Isya mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah yang akan menjadi lokasi pengabdian mahasiswa nanti.

“Mereka pun menerima dengan ketentuan mahasiswa yang tinggal itu tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar jangan lupa membawa masker dan menyediakan vitamin c ketika hendak berangkat ke lokasi nanti.

(Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90