READ.ID – Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali memperoleh gilingan padi modern atau rice milling unit (RMU).
Gilingan yang ketiga ini, diserahkan untuk petani yang ada di Kabupaten Boalemo dan akan beroperasi di desa Suka Maju, Kecamatan Wonosari. Hal ini dipastikan dari kunjungan Gubernur Rusli Habibie bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario, di gilingan padi Suka Maju, Kamis (1/7/2021).
“Banyak petani yang WA saya atau langsung ke dinas pertanian mengeluh soal pupuk bersubsidi, soal harga beras. Kalau tidak dipedulikan kasihan, jadi kita carikan solusinya. Akhirnya kita beli gilingan modern diawali di Bone Bolango, kemudian Pohuwato akhir bulan ini, menyusul di Boalemo kami tempatkan di Wonosari,” kata Rusli dalam sambutannya.
Gubernur dua periode ini bercerita, di pemerintah pusat, pihaknya menjadi salah satu kepala daerah yang menolak masuknya beras impor ke daerah. Hal ini dilakukan Rusli, karena masyarakat provinsi gorontalo 65 persen berprofesi sebagai petani, sudah seharusnya hasil panen sendiri yang diperjual belikan.
“Saya sangat tidak setuju dengan adanya beras impor. Memang kata mereka beras kita ini banyak patahnya dan hitam. Untuk itu kita beli gilingan padi modern ini lewat dinas pertanian. Sudah di uji coba di Bone Bolango dan hasilnya itu langsung terpisah mana yang patah, mana yang utuh dan putih bersih. Kita terus berjuang menyurat ke pusat, akhirnya semua kabupaten dapat kecuali Kota Gorontalo. Karena memang lahan di kota sedikit,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Muljady Mario menyebut, gilingan padi modern di Boalemo ini masih dalam proses verifikasi oleh Kementrian Pertanian. Diperkirakan akan dikirim dan beroperasi pada bulan agustus nanti.
Untuk diketahui gilingan padi modern ini dilengkapi dengan husker, polisher, seperator, elevator, motor penggerak dan rice grader dengan kapasitas sebesar 1148,78 Kg/jam, yang dipastikan dapat menghasilkan beras dengan kualitas premium.
Selain meninjau lokasi gilingan modern, gubernur Rusli juga menyerahkan bantuan berupa benih padi untuk lahan kering di Kabupaten Boalemo. Luas lahan yang terdampak sekitar 2.849 hektar.