Petani Cabai Rawit Diberi Pengetahuan Penanganan Pascapanen

banner 468x60

READ.ID,- Pertanian Provinsi Gorontalo menggelar sekolah lapangan untuk penanganan pascapanen tanaman cabai rawit. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Pascapanen dan Pengolahan Hasil Hortikultura, bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produkstivitas cabai, mengurangi terjadinya kehilangan hasil, serta menghasilkan produk hortikultura yang bermutu dan sesuai standar.

Sekolah Lapang meliputi uji ballot box untuk menguji kemampuan petani mengenai Good Handling Practices (GHP), pengamatan agroekosistem di lapangan, diskusi kelompok, dinamika kelompok, materi topik khusus dan rencana tindak lanjut.


banner 468x60

“Penanganan pascapanen merupakan tahapan yang sangat berpengaruh terkait keamanan pangan dan standar mutu produk hortikultura. Walaupun petani sudah menghasilkan aneka produk cabai namun seringkali masih terjadi kehilangan hasil yang tinggi dan rendahnya ketersediaan produk hortikultura sesuai standar,” kata Kepala Seksi Pascapanen dan Pengolahan Hasil Hortikultura, Harmolan I Talani, di Sekolah Lapang Desa Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Kamis (4/7/2019).

 

Harmolan menambahkan, banyak petani sering melakukan penanganan pascapanen tanpa memperhatikan karekteristik produk dan sarana pascapanen yang tepat. Melalui sekolah ini, para petani diajarkan tentang penanganan pascapanen yang baik sehingga bisa menghasilkan produk bermutu, berdaya saing dan aman dikonsumsi.

“GHP ini meningkatkan pengetahuan penanganan pascapanen yang baik sehingga bisa diterapkan di lahan anggota. Minimal setiap kelompok bisa mengantongi serifikat prima 3 aman konsumsi,” imbuhnya.

Sekolah Lapang yang diikuti oleh sejumlah anggota kelompok tani direncanakan sebanyak tujuh kali pertemuan. Setelah dari Desa Huntu Selatan, kegiatan Sekolah Lapang juga akan dilaksanakan di Desa Bongohulawa Kecamatan Tilongkabila dan Desa Longalo Kecamatan Bulango Utara.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90

Leave a Reply