READ.ID – Tata ruang Bandara Pohuwato diharapkan menjadi aset infrastruktur jangka waktu panjang. Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya meminta proyek pembangunannya harus memperhatikan perkembangan daerah selama 30-40 tahun mendatang.
“Sebelum ada pemukiman dan macam-macam di daerah sana silahkan diperhitungkan dari sekarang. Misalnya di daerah sekitar ada hutan lindung dan lain sebagainya. Perhitungkan semuanya dengan baik untuk 30 atau bahkan 40 tahun ke depan,” kata Ismail saat memimpin Rapat Koordinasi bersama Kepala – Kepala Balai Kementerian Perhubungan wilayah Gorontalo di Aula Rujab Gubernur, Minggu (28/5/2023).
Penjagub Ismail menilai kehadiran bandara Pohuwato bisa menjadi masalah setelahnya jika tata ruang tidak direncanakan dengan baik. Dinas PUPR-PKP, Bapppeda, Kemenhub dan Pemda setempat diminta memetakan kebutuhan ruang dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi di masa depan.
“Saya lihat yang ada sekarang ya hanya kebutuhan sekarang. Kita jangan hanya membangun yang bisa kita nikmati, kita harus membangun yang bisa anak cucu kita nikmati. Maka kita perlu memperhitungkan semuanya, kesiapan lahan bermasalah di bagian mana semua harus selesaikan,” tegasnya.
Pembukaan rute baru pesawat dari dan ke Pohuwato juga diminta segera disiapkan. Perlu ada koordinasi dengan pemerintah pusat dan maskapai supaya bandara itu bisa berfungsi tidak saja dibangun secara fisik.
Rapat koordinasi ini turut menghadirkan tujuh orang Kepala Balai dan UPTD kantor Kementerian Perhubungan wilayah Gorontalo, juga kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro.