PJ Gubernur Gorontalo Sampaikan Pesan di Festival Green Tumbilotohe

Pesan Penjagub di Festival Green Tumbilotohe
banner 468x60

READ.ID – Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya berkesempatan menghadiri pelaksanaan Festival Green Tumbilotohe yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo di Taman Taqwa, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Minggu, (7/4/2024). Dalam kesempatan tersebut, banyak hal yang disampaikannya. Ia menilai satu yang paling di ingat tentang Provinsi Gorontalo adalah momentum Tumbilotohe.

“Tumbilotohe tadi sudah diurai oleh Kadis Pariwisata, adalah tradisi masyarakat Gorontalo di setiap 27 ramadan sampai jelang Idulfitri. Masyarakat Gorontalo kalau dirantau yang diingat ketika puasa adalah malam pasang lampu ini. Tapi kita harus ingat, tumbilotohe itu tradisi lokal, pelaksanaannya pun harus melokal,” kata Ismail.


banner 468x60

Pesan lainnya yang disampaikan Staf Ahli Kemenaker RI ini adalah di malam pasang lampu masyarakat tetap diharapkan terus beribadah. Jangan sampai malam tumbilotohe ini menjadi ajang wisata yang hanya jalan – jalan melihat lampu lampu di beberapa ruas jalan, tetapi harus menjadi ajang wisata religi sebagaimana sejarah hadirnya tumbilotohe.

“Kita tahu betul sejarahnya ini untuk menyambut malam Lailatul Qadar, kemudian di zaman dahulu itu kalau pasang lampu maka orang berbondong-bondong datang ke masjid karena ada lampu. Jadi maknanya ini adalah ibadah. Harapan kami ini akan menjadi wisata religi yang akan terus diingat hingga tahun tahun mendatang,” lanjutnya.

Terkait green festival tumbilotohe, penjagub berharap hal ini dapat terus dilakukan, sehingga pada tahun depan akan lebih meluas, lebih tersebar informasi ke masyarakat. Green Tumbilotohe adalah kegiatan yang berbasis keunikan tradisi lokal dan dikemas mendukung pariwisata hijau. Contohnya wadah lampu dari buah pepaya dan menggunakan bahan bakar minyak kelapa. Menurutnya ini seperti kembali ke zaman awal hadirnya tumbilotohe.

“Kita ingin balik ke masa sebelum mengenal minyak tanah, apalagi sekarag sudah langka. Kalau listrik saya kira dari beberapa tahun kemarin kita mulai beralih, tapi tidak banyak. Di kampung-kampung masih banyak yg pakai lampu minyak tanah, oleh sebab itu green tumbilotohe ini harus terus dilestarikan,” tandasnya.

Festival Green Tumbilotohe yang dilaksanakan di Taman Taqwa Bone Bolango ini menghadirkan ratusan botol lampu dan lampu tradisional dari pepaya, selebihnya menggunakan lampu listrik. Rangkaian acara festival ini sendiri meliputi, musik Islami, bedug takbiran dan qasidah.

Turut hadir dalam festival tersebut Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizay Handayani Mustafa, Bupati Bone Bolango Merlan Uloli, Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo, serta para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bone Bolango.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90