READ.ID – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) kabupaten Gorontalo, terus memberikan kontribusi turunkan angka stunting atau kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan menjadi kerdil.
Ketua TP-PKK Kabupaten Gorontalo, Fory Armin Naway menjelaskan, upaya turunkan stunting oleh PKK, telah dituangkan dalam program secara terintegrasi dengan puskesmas kecamatan, desa serta dasa wisma.
Program penurunan stunting terintegrasi yakni, gerakan pos gizi yang dilaksanakan di seluruh kecamatan.
“Di Kabupaten Gorontalo terdapat tujuh kecamatan yang tertinggi stunting. Dua kecamatan diantaranya menjadi perhatian PKK dan 5 kecamatan lainnya sudah tersentuh dengan kebijakan yang lebih spesifik,” ungkap Fory saat memaparkan kontribusi PKK dalam penanganan Stunting pada studi komprehensif dengan pemerintah kota bontang, Kalimantan Timur, di ruang Madani kantor Bupati, Rabu (25/9).
Lanjut Fory, fokus intervensi yang dilakukan PKK secara berkelanjutan, yakni mendirikan pos gizi dengan dilengkapi lumbung gizi.
Baca Juga : Festival Kelapa Internasional 2020 Bakal Digelar di Kabupaten Gorontalo
Lumbung gizi adalah kolaborasi dari berbagai elemen termasuk masyarakat yang memiliki kemampuan. Misalnya, mereka yang memiliki usaha peternakan untuk membantu pemenuhan protein hewani.
“Upaya penurunan Stunting juga, kita melakukan kerjasama dengan dinas perikanan. Dalam kerja sama itu melakukan sosialisasi, serta memberikan ikan segar kepada anak-anak sekolah,” tuturnya.
Tak hanya itu, PKK juga memprogramkan Gerakan Masyarakat Penurunan Stunting (Gema Penting) dan pedoman standar pelayanan sosial, gizi dan sanitasi untuk penanggulangan stunting di desa.
Gerakan masyarakat penurunan stunting ini dilakukan di pos gizi dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi.
Pos gizi adalah kegiatan sekolah singkat selama 12 hari bagi ibu balita dan ibu hamil, dalam rangka membagikan pengetahuan kepada ibu balita dan ibu hamil yang dipandu oleh kader gizi, tim penggerak PKK desa, bidan desa dan petugas gizi Puskesmas.
“Untuk penurunan balita stunting yang dilakukan PKK yaitumelalui pencegahan dan penanganan pada 1.000 hari pertama kehidupan yaitu mulai dari ibu hamil sampai balita berumur 2 tahun,” kata Bunda PAUD Kabupaten itu.
PKK Kabupaten Gorontalo juga meluncurkan program suami sayang keluarga. Yaitu, tugas kader kesehatan dan kader PKK ditingkat bawah, untuk mensosialisasikan penanganan stunting pada suami yang akan mengawasi istrinya sejak hamil.
Bahkan, sosialisasi penanganan stunting merembet pada guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bersama anak-anak PAUD di wilayah kecamatan se Kabupaten Gorontalo.
“Secara organisasi perempuan yang bernaung dalam PKK hingga dasa wisama, terus mendukung lrogram pemerintah terintegrasi. Serta mengajak masyarakat khususnya para ibu dan seluruh jajaran PKK, untuk mengambil peran dalam penanganan dan menurunkan stunting di Kabupaten Gorontalo,” Pungkas Fory Naway.
Seperti diketahui, pemerintah Kabupaten Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting dari tahun 2015 diangka 40,2 persen menjadi 5,9 persen di 201. (Wahyono/RL)