READ.ID – PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berkomitmen untuk mempersiapkan dan memaksimalkan pasokan listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis di wilayah Sulawesi, salah satunya untuk fasilitas pengelolaan pertambangan di wilayah Provinsi Gorontalo.Wakil
Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan bahwa pertemuan melalui video daring tersebut membahas kesiapan PLN untuk nantinya dapat mendukung investasi di wilayah Sulawesi.
“Kita bersyukur dengan adanya kesiapan PLN untuk mendukung investasi khususnya di Gorontalo, ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Gorontalo sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan saat ini Provinsi Gorontalo memiliki beberapa industri pabrik dan pertambangan yang membutuhkan suplai listrik cukup besar. Di antaranya pabrik woodpelet di Popayato, lokasi pertambangan seperti PT. Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) di Marisa, PT. Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) di Marisa dan PT. Gorontalo Minerals (GM) di Bone Bolango.
“Untuk pabrik woodpelet di Popayato, itu kurang lebih 48 MVA daya yang diperlukan. Hal ini harus kita wujudkan, karena kelak pabrik ini bisa menyerap tenaga kerja kurang lebih 3 ribu orang. Disamping itu lokasi-lokasi pertambangan itu juga kedepan bisa cepat konstruksinya seperti PT. PETS, PT.GSM dan PT. GM. Kedepan jika sudah bisa terkontruksi, secara otomatis itu bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah kita,” ungkapnya.
Manager PLN Gorontalo, Supriyadi menjelaskan bahwa di Provinsi Gorontalo sendiri PLN akan meningkatkan kapasitas daya terhadap jaringan transmisi yang memasok PT. Woodpelet yang sebelumnya dipredikasi memakai daya 32 MVA, nanti akan naik ke 48 MVA. Untuk PT. GSM sendiri saat ini masih bertahan dengan daya 197 kVA yang seharusnya kebutuhannya mencapai 8 MVA. Sementara untuk Gorontalo Minerals di Bone Bolango membutuhkan daya 68 atau bisa sampai 86 MVA.
“Ini akan kita usahakan, karena rekan-rekan dari woodpelet sudah membangun target di bulan Mei tahun depan PLN harus sudah bisa mensuplai. Demikian halnya dengan yang lain masih menunggu kesiapan kapan dari para pelanggan smelter tadi untuk siap, dan kami juga masih menyiapkan infrastuktur untuk mensuplai karena daya-daya yang diminta juga cukup besar,” ujarnya.