PMII: Aksi AKG Justru Adalah Upaya Mencegah Perpecahan

PMII Gorontalo
banner 468x60

READ.ID – Ketua cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Gorontalo Apriyanto Rajak menegaskan bahwa, aksi Aliansi Kebangsaan Gorontalo (AKG) di Bundaran Saronde pada Jum’at (4/12/2020) lalu terkait penolakan Rizieq Sihab ke Gorontalo, justru sebagai upaya mencegah perpecahan.

Apriyanto mengatakan, amat keliru jika Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Gorontalo menyatakan di salah satu media online, bahwa aksi yang digelar oleh  AKG tersebut tengah memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Gorontalo.


banner 468x60

Sebaliknya dengan adanya aksi penolakan kedatangan Rizieq Sihab, kata Apriyanto, justru akan menjaga Provinsi Gorontalo dari perpecahan umat.

Menurutnya, kedatangan Rizieq Sihab di Provinsi Gorontalo akan berpontensi merusak kedamaian yang selama ini telah terjaga. Mengapa demikian, kata Apriyanto, karena Rizieq Sihab yang sejatinya merupakan seorang ulama justru tidak meneladankan sifat-sifat ulama.

“Sebab setiap isi ceramahnya selalu menghadirkan konten-konten provokatif serta mempropagandakan ujaran kebencian terhadap sesama. Termasuk kepada sesama ulama di Indonesia,” ujar ketua PMII.

Lanjutnya, lantas ketika ia akan datang dengan ke Gorontalo membawa jargon “Revolusi Akhlak”, lalu Revolusi Akhlak yang seperti apa yang dimaksudkan? Seakan-akan Rizieq Sihab akan mengajari masyarkat Gorontalo dalam berakhlak.

Sementara di satu sisi, masyarakat Gorontalo telah memiliki falsafah yang dijunjung tinggi yakni: Adat Bersendikan Sara’, Sara’ Bersendi Kitabullah”, yang sudah sejak lama akulturasi antara adat dan agama ini menjadi spirit hidup masyarakat Gorontalo.

“Selain itu, dalam sejarahnya pun Islam yang datang di Indonesia tidak dengan peperangan, kasar dan marah-marah. Melainkan Islam terterima di Indonesia dengan damai, sejuk, serta tidak menghilangkan tradisi yang telah mengakar kuat di Nusatantara. Alhasil, dengan metode dakwah seperti ini Islam terterima di Indonesia dan telah menjadi agama mayoritas,” papar Apriyanto.

Untuk itu kita sebagai generasi muda terutama anak muda Gorontalo, kata Apriyanto, agar senantiasa terus mengampanyekan Islam yang damai, ramah dan toleran terhadap agama lain, seperti apa diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Sehingga dengan demikaian, praktek beragama semacam ini akan terus memperkuat bangsa kita tercinta, yakni Indonesia,” tandasnya.

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90