READ.ID – Beberapa waktu lalu, sebanyak 32 orang jamaah umroh asal Gorontalo gagal berangkat di tanah suci Mekkah, Arab Saudi, karena diduga tertipu oleh pihak travel umroh. Kasus ini menambah deratan panjang kasus penipuan bermodus travel.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mendapatkan informasi mengenai polemik travel umroh ini, dari media sosial. Dirinya mengaku, sangat menyayangkan dengan adanya kasus penipuan ini, terlebih karena modus serupa sudah sangat sering terjadi.
“Seharusnya masyarakat harus lebih selektif. Karena kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi,” ujar Rusli, Minggu (17/11).
Dua tahun yang lalu, sambung Rusli, pernah juga terjadi hal serupa. Bahkan, pada waktu itu, para korban penipuan harus ditampung di asrama Salemba, sebelum akhirnya ia upayakan untuk dikembalikan ke Gorontalo.
“Jangan terlena dengan rayuan travel haji atau umroh yang murah, tapi kepastian hukumnya tidak jelas.”
Sebelumnya, salah seorang korban, Ulis Mantali menceritakan, setelah mendaftar, mereka direncanakan oleh pihak travel akan berangkat pada Selasa, 12 November 2019.
Namun, proses berangkat ke tanah suci tak kunjung datang. Dirinya mengaku, setiap korban telah dimintakan oleh pihak travel Muthmainnah untuk pembayaran secara berbeda, yakni sebanyak 25 sampai 27 Juta rupiah untuk perjalanan Umroh.
“Hingga saat ini kita tidak ada kepastian berangkat umroh. Kita sudah beranggapan bahwa kita sudah ditipu pihak travel. Kami mencoba hubungi pihak travel, tapi responnya tidak sesuai harapan karena cuman janji terus,” ungkapnya. (RL/Read)