READ.ID – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Gorontalo Kota kembali menindak lanjuti kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan mengamankan tiga orang dari sebuah hotel di Kota Gorontalo dan menetapkan dua di antaranya sebagai tersangka. Penangkapan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat mengenai praktik prostitusi yang terjadi di hotel tersebut.
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana, S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta, menjelaskan bahwa informasi mengenai dugaan TPPO ini diterima melalui call center Hallo Kapolresta. Setelah mendapat laporan tersebut, pada Selasa (26/11) sekitar pukul 00.40 Wita, petugas dengan cepat bergerak menuju lokasi dan berhasil mengamankan dua perempuan, FL (22) dan PDH (18), serta seorang laki-laki, RU (23), semuanya warga Kota Gorontalo.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, FL dan RU ditetapkan sebagai tersangka dan kini berada dalam penahanan di Rutan Polresta Gorontalo Kota,” ungkap Kompol Leonardo.
Dari hasil penyelidikan, korban PDH mengakui bahwa ia telah berulang kali ditawarkan kepada pria dengan tarif bervariasi, yakni Rp 300.000 hingga Rp 500.000. Setiap kali melayani tamu, para pelaku menerima imbalan sebesar Rp 50.000.
Lebih lanjut, dalam proses penelusuran, diketahui bahwa ibu korban sempat menghubungi FL untuk mencari tahu keberadaan anaknya. Namun, pelaku berpura-pura tidak mengetahui, sementara PDH dan FL diketahui tinggal bersama di hotel yang sama.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO. Sementara itu, pihak kepolisian telah mengembalikan korban kepada orang tuanya, sebagai langkah untuk melindungi dan memulihkan keadaan psikologisnya.
Polresta Gorontalo Kota berkomitmen untuk terus memerangi praktik perdagangan manusia dan memastikan keamanan serta kesejahteraan masyarakat.
