Positif COVID-19 Sudah 14, Pemprov Gorontalo Berharap Usulan PSBB DiTerima

Gubernur Kecewa PSSB Ditolak
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sangat kecewa usulan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo ditolak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
banner 468x60

READ.ID – Adanya kasus positif Covid-19 sudah mencapai 14 orang, pemerintah provinsi (Pemprov) Gorontalo berharap usulan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gorontalo diterima Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Gubernur  menilai Gorontalo siap menerapkan PSBB karena segala kebutuhan masyarakat di masa PSBB telah disiapkannya dengan baik.


banner 468x60

“Beras kami surplus, bahkan kebijakan saya untuk hasil pertanian di Gorontalo jangan di jual keluar daerah, kita harus tahan disini. Gula kita cukup ada 3500 ton di pabrik gula Lakea. Ikan kita cukup, kemarin saya perintahkan Kadis Perikanan beli ikan-ikan rakyat, sekarang kita sudah punya stok 20 ton,” ungkap Rusli dalam konferensi pers di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Senin (27/4).

Rusli juga merasa kecewa bahwa usulan PSBB ditolak oleh pemerintah pusat.

Rusli mengatakan langkah yang diambilnya ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Ia menyayangkan jika pengambil kebijakan di pusat masih berbelit-belit dalam kasus genting seperti ini.

“Kita melaksanakan semua perintah Pak Presiden, untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini, tapi kalau di persulit dengan berbagai izin dan aturan, bingung kita semua,” ucap Rusli.

Adanya transmisi lokal penyebaran virus corona di Gorontalo mulai mengkhawatirkan Rusli. Apalagi saat ini jumlah positif corona telah mencapai 14 orang dan satu meninggal dunia.

“Jangan tunggu banyak korban, baru kita bergerak. Coba lihat negara Itali dan Amerika mayat-mayatnya sudah tidak sempat dimakamkan. Apa kita harus nunggu begitu,” sesal Rusli.

Usai ditolaknya permohonan PSBB pertama, pemerintah Provinsi Gorontalo untuk kedua kalinya telah menyurati pemerintah pusat untuk penerapan PSBB di daerah. Permohonan itu dikirimkan hari ini.

Bentuk PSBB yang diajukan berupa penutupan total akses keluar masuk Gorontalo baik darat laut dan udara. Diajukan juga pembatasan aktifitas masyarakat yang dimulai pukul 06.00-17.00 WITA dan tidak lagi beraktifitas di luar rumah di atas jam tersebut.

Diakhir konferensi pers tersebut, Rusli menegaskan tidak ingin mengambil resiko dengan membahayakan masyarakat Gorontalo yang di pimpinnya. Ia berharap pemerintah pusat menyetujui usulan PSBB di Gorontalo. (RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90