READ.ID,- Dalam upaya memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan sektor perikanan tangkap, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kwandang menyelenggarakan kegiatan Coffee Morning di Aula Pelabuhan Perikanan (PP) Tenda, Kota Gorontalo, Jumat (23/5). Agenda ini difokuskan pada peningkatan pelayanan kesyahbandaran dan optimalisasi pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pasca produksi.
Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah aktor strategis, antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo, pengelola pelabuhan, Babinpotmar TNI AL, dan pelaku usaha perikanan tangkap. Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gorontalo, Sitti Sabariah Machmud, turut hadir dan memberikan arahan atas sejumlah isu yang dibahas. Ketua Tim Kerja Operasional PPN Kwandang memimpin rapat, sementara UPTD PP Tenda berperan sebagai tuan rumah.
Sejumlah persoalan di lapangan diangkat dalam forum ini, mulai dari keterbatasan kuota BBM bersubsidi, pembatasan wilayah tangkap di WPP 714 yang masuk kawasan konservasi, hingga kendala administratif dalam perizinan kapal perikanan. Selain itu, pelaku usaha juga mengusulkan reaktivasi sistem perizinan SIPI Andon untuk mendukung mobilitas nelayan lintas wilayah.
Kepala UPTD PP Tenda, Lindawaty Hagu, menyatakan komitmen untuk menindaklanjuti masukan yang disampaikan. “Kami siap menjadi fasilitator dalam menjaga komunikasi dan kolaborasi lintas sektor demi pelayanan yang lebih adaptif,” ujarnya.
Sitti Sabariah Machmud dari DKP Gorontalo menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengoordinasikan solusi atas isu-isu yang mencuat, termasuk soal alokasi BBM bersubsidi, pengelolaan rumpon, serta adaptasi terhadap perubahan regulasi perizinan akibat peralihan kewenangan dari pusat ke daerah.
Kegiatan ditutup dengan kesepakatan untuk memperkuat sinergi antar institusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan serta meningkatkan kesejahteraan nelayan di Provinsi Gorontalo.*****