READ.ID – Indonesia akan terus memberikan dukungannya kepada Palestina melalui jalur diplomatik. Tepatnya, melalui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia masih berkomitmen lantang menyerukan untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.
“Dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Peresmian Gedung Serbaguna Minhaajurrosyidiin, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Presiden pun secara khusus telah menginstruksikan pada Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi untuk mengambil langkah diplomasi menghentikan tragedi kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel pada Palestina.
“Coba Bapak-Ibu lihat Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB, paling lantang, paling keras, dan paling menentang,” kata Presiden.
Dikutip dari siaran pers, pesawat Airbus A330 dengan nomor penerbangan JT6001 yang membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Palestina tiba di Bandar Udara (Bandara) El Arish, Mesir, Senin (6/11/2023), sekitar pukul 13.30 waktu setempat atau 18.30 WIB. Bantuan tersebut merupakan yang ketiga yang dikirimkan Indonesia.
Pesawat itu, mengangkut sekitar 26,5 ton logistik bantuan yang melengkapi total 51,5 ton bantuan kemanusiaan tahap pertama dari Indonesia. Bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Nugraha Mansury menyambut kedatangan pesawat ketiga ini di Bandara El Arish. Tampak juga Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf turut menyambut.
“Dua pesawat Hercules sudah tiba sebelumnya dan kini kita sedang melakukan unloading untuk pengiriman pesawat yang ketiga dengan menggunakan Airbus A330 sehingga totalnya sekitar 51,5 ton bantuan yang berasal dari berbagai masyarakat, juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Polri, ada juga dari masyarakat dari Kitabisa, juga dari BAZNAS, dari Palang Merah Indonesia,” jelas Pahala.
Pahala menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia atas kekerasan yang terjadi kepada masyarakat Palestina di Gaza. Selain itu, pengiriman bantuan ini pun memiliki pesan berupa harapan agar kekerasan di Gaza bisa segera dihentikan.
“Kita berharap kekerasan yang terjadi di Gaza benar-benar bisa dihentikan. Apalagi sebagian besar dari korban yang sampai saat ini sudah jadi korban itu masyarakat sipil yang tidak terkait dengan apa yang terjadi atau masyarakat yang innocent,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melepas pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu (4/11/2023).
Presiden mengatakan, pengiriman bantuan tahap pertama yang akan dibawa menggunakan tiga pesawat ini berisi bantuan seberat 51,5 ton. Bantuan ini terdiri dari bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza.
“Bantuan ini bukan hanya dari pemerintah namun juga dari masyarakat, dari dunia usaha, yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan. Ada yang dari Baznas, dari IHA, dari PMI, dari Kitabisa, dan juga dari pemerintah, TNI, dan Polri. Yang selanjutnya, kita harapkan akan semakin banyak bantuan-bantuan dari masyarakat dan dunia usaha,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan, pengiriman bantuan tahap selanjutnya untuk Palestina juga sedang dalam proses dipersiapkan. Pengiriman bantuan ini, ujarnya, merupakan wujud solidaritas Indonesia terhadap bangsa Palestina serta kepedulian bangsa Indonesia terdapat kemanusiaan.