Produksi Padi di Bone Meningkat 100 Persen, Pemda Apresiasi

banner 468x60

READ.ID,- Produksi pertanian utamanya padi meningkat 100 persen di Desa Bonto Padang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Dengan hasil itu lantas mendapat apresiasi dari pemerintah daerah lewat Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kahu.

“Peningkatan hasil panen yang naik drastis dari program Demplot ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi pertanian, namun juga menandai kesuksesan kolaborasi antara perusahaan bersama petani dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian,” kata PPL Kecamatan Luhu, Jasmin.


banner 468x60

Jasmin berharap program PT Pupuk Kaltim ini dapat berkelanjutan, dengan perluasan sasaran penanaman agar komoditas padi di Kabupaten Bone bisa dipacu dan ditingkatkan melalui pendampingan tata kelola lahan dan pemupukan berimbang secara intensif. Khususnya di Kecamatan Kahu, dia berharap petani bisa mengikuti tata kelola pertanian yang dilaksanakan Pupuk Kaltim agar turut mencapai produktivitas yang sama.

“Jika upaya seperti ini bisa diterapkan dengan baik oleh seluruh petani, niscaya hasil padi pun akan lebih signifikan dari kapasitas produksi saat ini. Terima kasih Pupuk Kaltim untuk pendampingan yang dilakukan, semoga langkah baik ini bisa diikuti para petani secara konsisten dengan praktik budidaya yang baik,” katanya.

VP Marketing Business Partner Korporasi PT. Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, menyebut produksi pertanian khususnya padi naik signifikan di Desa Bonto Padang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dengan potensi sebesar 10-11 ton per hektare dari sebelumnya hanya berkisar di angka 4-5 ton.

Jumlah peningkatan produktivitas padi yang naik signifikan ini berdasarkan perhitungan hasil ubinan ukuran 2,5 x 2,5 meter yang diterapkan pada lahan seluas hektare yang dilakukan dan disahkan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat,” kata Indah, Rabu (8/5/2024).

Ia mengungkapkan program Demplot Pupuk Kaltim merupakan wujud kontribusi pihaknya dalam mendukung produktivitas pertanian nasional dan ketahanan pangan, dengan memberikan solusi pertanian berkelanjutan. Dimana Demplot pupuk non subsidi ini terus didorong agar petani mampu memaksimalkan kapasitas produksi.

“Keberhasilan Demplot ini wujud kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim untuk terus berinovasi dalam mendukung petani Indonesia. Kami percaya dengan memberikan solusi pertanian berkelanjutan, Pupuk Kaltim dapat berkontribusi lebih nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” ujar Indah.

Indah menjelaskan, Demplot kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi pemupukan berimbang mulai pupuk tunggal Urea Nitrea Granul, ditambah pupuk majemuk NPK Pelangi 20-10-10 dan pupuk hayati Ecofert serta Biodex pada saat olah lahan.

“Kombinasi ini untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan sistem akar tanaman, sekaligus menekan perkembangan penyakit secara maksimal. Sementara untuk bibit menggunakan varietas ciliwung yang sudah umum digunakan oleh para petani setempat, dengan sistem tanam benih langsung (Tabela) sebagai metode penanaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan,” tandasnya.****

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90