READ.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menambah daftar akademisi bergelar profesor setelah Dr. Yowan Tamu, S.Ag., M.A., resmi meraih jabatan fungsional akademik tertinggi bagi dosen di perguruan tinggi yakni sebagai Guru Besar bidang Antropologi. Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier akademiknya yang panjang sebagai dosen, peneliti, sekaligus konsultan sosial-budaya.
Prof. Yowan Tamu dikenal luas sebagai pakar antropologi dengan fokus kajian pada kearifan lokal dan transformasi budaya masyarakat Gorontalo. Disertasinya berjudul “Pengetahuan Tradisional dan Modernisasi Pertanian: Studi Interaksi dan Perubahan Sosial Budaya pada Pengolahan Pertanian Padi Sawah di Duhiadaa Kabupaten Pohuwato” menyoroti dinamika antara sistem pengetahuan tradisional (panggoba) dan modern dalam praktik pertanian masyarakat lokal.
Penelitiannya mengungkap bahwa petani di Kabupaten Pohuwato tidak serta-merta meninggalkan nilai-nilai tradisional di tengah arus modernisasi. Sebaliknya, mereka mengombinasikan pengetahuan leluhur dan teknologi modern secara harmonis untuk menjaga keberlanjutan produksi dan kelestarian budaya. “Keseimbangan antara tradisi dan modernitas menjadi kunci terciptanya pertanian yang berdaya dan berbudaya,” ungkap Prof. Yowan dalam penelitiannya.
Lulusan Doktor Antropologi Universitas Hasanuddin (2022) ini telah lama berkecimpung dalam penelitian dan publikasi ilmiah yang menyoroti isu-isu sosial, budaya, dan pembangunan daerah. Ia juga meraih Magister Religious and Cultural Studies dari Universitas Gadjah Mada serta Sarjana Hukum Keluarga Islam dari UIN Alauddin Makassar.
Selain aktif mengajar di Fakultas Ilmu Sosial UNG, Prof. Yowan juga menjadi Direktur NYZ Research and Consulting, lembaga riset yang berfokus pada kebijakan publik dan pengembangan masyarakat berbasis kearifan lokal. Kiprahnya juga tercermin dalam berbagai karya buku, antara lain “Sejarah dan Masa Depan Pohuwato” (2013), “Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Ekonomi Politik di Tingkat Lokal” (2017), hingga “Budaya Beati: Komitmen Spiritual Remaja Perempuan Gorontalo” (2024).
Dalam dunia akademik, Prof. Yowan produktif menulis artikel di jurnal nasional dan internasional tentang pelestarian budaya, komunikasi sosial, serta pemberdayaan perempuan di wilayah rural Indonesia. Melalui pendekatan antropologi terapan, ia berupaya agar ilmu pengetahuan turut memberi dampak nyata bagi masyarakat.