Kadis Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, menyampaikan bahwa Program “Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Innitiative” (READSI) akan memperkuat kelembagaan dari para petani itu sendiri.
“Memang program READSI ini adalah bantuan hibah dari Kementrian Pertanian, dan Kabupaten Gorontalo mendapatkan program tersebut. Kami bersyukur dengan adanya progam ini, sebab nanti akan mendorong kapasitas para penyuluh dan kelompok tani,” ujar Rahmat, saat diwawancarai usai kegiatan tersebut, Selasa (23/4) di ruang kerjanya.
Ia melanjutkan bahwa, untuk Kabupaten Gorontalo sendiri telah mendapatkan anggaran hibah dari READSI kurang lebih 20 Miliar.
“Namun 20 Miliar itu, dilaksanakan selama 5 tahun, dan tahap ini kita hanya penguatan kapasitas penyuluh dan kelompok tani,” katanya.
Sementara itu, Mohamad Nasrudin Isa, Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian yang juga Project Readsi Manager mengatakan bahwa, tujuan dari Workshop ini adalah membantu para petani dalam bentuk pemberdayaan tidak dalam bentuk fisik.
“Kami sekarang fokus dalam peningkatan kapasitas dari kelembagaan dan kelompok tani itu sendiri, dan sasaran dari penerima READSI adalah masyarakat petani miskin yang tidak mempunyai lahan atau yang lahannya sempit,” ujarnya.
Ia berharap yang mengikuti workshop tersebut akan lebih memahami tufoksinya sebagai penyuluh dan akan lebih memahami tujuan dari pelaksanaan program ini.
“Sehingga kedepan apa yang diharapkan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan produksi, serta perubahan sikap dan perilaku oleh petani ini bisa terjadi secara signifikan,” katanya.
Sebelumnya, peserta dari workshop tersebut adalah penyuluh yang ada desa yang mendapatkan program READSI di 18 Desa di Kabupaten Gorontalo.