READ.ID – Kepala dinas kesehatan provinsi Gorontalo dr Yana Yanti Suleman menilai progres vaksinasi Covid-19 di Gorontalo masih cukup rendah.
Data dari dinas kesehatan setempat, dari target 70.072 orang pelayan publik, yang sudah divaksin dosis 1 ada 43,73 persen atau 30.649 orang. Sementara untuk dosis 2 baru 20,98 persen atau 14.705 orang.
Untuk target lanjut usia (lansia) dari 83.335 orang, yang sudah divaksin dosis 1 baru 1,08 persen atau 904 orang dan dosis 2 baru 0,33 persen atau 280 orang.
“Oleh sebab itu, ini menjadi fokus Bapak Gubernur dan Forkopimda agar bagaimana progres ini bisa dipercepat. Saat ini meski di bulan Ramadan kita berharap vaksinasi tetap berjalan. Vaksin tidak membatalkan puasa sebagaimana fatwa MUI,” ucap dr Yana.
Sementara guna mendorong percepatan vaksinasi di daerah, Provinsi Gorontalo Ketambahan 11.500 dosis vaksin dari Kementrian Kesehatan RI. Tambahan vaksin Sinovac tersebut tiba di Gorontalo Sabtu kemarin dan saat ini disimpan di instalasi Kimia Farma.
Dr Yana menjelaskan, ketambahan dosis vaksin ini tidak luput dari upaya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang meminta percepatan vaksinasi di kabupaten/kota.
“Pada Rakor dengan Forkopimda dan Bupati Wali Kota Kamis kemarin Pak Gubernur sudah menginstruksikan agar vaksinasi dipercepat. Masalahnya, kabupaten kota masih khawatir karena dosis vaksin menipis. Jadi Bapak Gubernur menyurat dan WA ke Pak Menkes dan Alhamdulillah cepat direspon,” ungkap Yana.
Yana berharap dengan ketambahan vaksin ini setiap kabupaten dan kota segera melanjutkan proses penyuntikan baik untuk dosis 1 dan dosis 2.
Pihaknya menghitung kebutuhan dosis untuk enam kabupaten dan kota hingga Minggu keempat bulan April ada 13.501 dosis atau 1.370 vial (pembulatan). Pasokan awal yg didistribusikan oleh Kemkes akan disusul sampai mancapai jumlah 13.501 dosis yang diharapkan bisa mencukupi kebutuhan hingga akhir bulan nanti.
(Read/Pemprov)