Provinsi Gorontalo Alami Inflasi 0,10 Persen, Pemerintah Siapkan Langkah Stabilisasi Harga

READ.ID,- Gorontalo mengalami inflasi positif sebesar 0,10 persen secara month to month (MtM), dengan kelompok pengeluaran terbesar berasal dari makanan, minuman, dan tembakau yang naik 1,25 persen, berkontribusi 0,46 persen terhadap inflasi. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah tomat dengan andil 0,37 persen.

Meskipun mengalami inflasi, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena angka tersebut masih dalam batas aman. Pemerintah Provinsi Gorontalo berencana melakukan operasi pasar guna menjaga kestabilan harga.

“Posisi ini masih cukup aman bagi ekonomi Gorontalo. Inflasi sedikit meningkat seiring dengan bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, yang menyebabkan variasi pola konsumsi masyarakat,” ujar Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi secara virtual di Ruang Oval, Gubernuran Gorontalo, Selasa (4/3/2025).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, menjelaskan bahwa rata-rata harga mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen dari Januari ke Februari, dengan komoditas penyumbang inflasi meliputi beras, cabai rawit, dan beberapa jenis ikan. Namun, secara tahunan (year on year/yoy), Gorontalo justru mengalami deflasi sebesar -0,29 persen.

“Deflasi ini bukan karena penurunan daya beli, melainkan karena ketersediaan stok yang mencukupi serta harga yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Mukhanif.

Secara nasional, Gorontalo menempati urutan ketiga inflasi tertinggi setelah Sulawesi Tenggara yang mencatat angka 0,36 persen. Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi di Gorontalo antara lain angkung (0,07 persen), emas perhiasan (0,07 persen), ikan cakalang/ikan sisik (0,04 persen), serta ikan layang/ikan benggol (0,04 persen).

Berdasarkan survei harga komoditas (SHK), tiga komoditas yang menjadi perhatian utama secara nasional adalah bawang putih, minyak goreng, dan gula pasir.

Rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Sekdaprov Sofian Ibrahim, Kepala BPS Provinsi Gorontalo, serta pimpinan OPD lainnya. Rakor ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version