READ.ID – Maraknya kasus pembuangan dan praktek aborsi bayi yang terjadi di Gorontalo belakangan ini mendapat tanggapan dari Dosen Psikolog Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Sukma Nurilawati Botutihe M.Psi.
Menurutnya, kasus pembuangan dan praktek aborsi dipengaruhi oleh dua faktor, yakni eksternal dan internal. Faktor internal yang dimaksud disini adalah yang berhubungan dengan kesiapan mental maupun fisik dari seorang ibu.
“Misalnya si ibu ini merasa tidak paham apa dan bagaimana dia harus membesarkan bayinya; atau rasa sakit hati [bahkan dendam] terhadap pasangan yang sudah menyebabkan kehamilan, atau bisa juga karena cemas dan panik [karena hasil dari hubungan yang terlarang],” ujar Sukma, Senin (29/7).
Sementara faktor luar yang bisa mendorong seseorang untuk melakukan praktek aborsi hingga pembuangan janin bayi adalah ketidaksiapan secara ekonomi untuk merawat anak, dan juga kecenderungan para pelaku yang khawatir dengan sanksi sosial dari masyarakat.
“Bisa juga karena ancaman hukuman atau sanksi sosial, dan masih banyak lagi kemungkinan alasan lainnya,” kata Sukma.
Sukma menambahkan jika kasus pembuangan dan praktek aborsi hingga saat ini motifnya masih sama. Para pelaku melakukan hal terlarang itu karena didasari rasa takut ketahuan. Namun secara psikologis, pelaku juga akan dihantui rasa bersalah dan cenderung rindu.
Sebelumnya, selama satu bulan terakhir Kepolisian Daerah Gorontalo telah mengungkap pembuangan bayi dan praktek aborsi sebanyak 4 kasus.***
Psikolog: Mental Pelaku Pembuangan Bayi Tidak Stabil
Read Also
Recommendation for You
READ.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merayakan pencapaian luar biasa dengan keberhasilan dua dosen dalam…
READ.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) baru saja menerima bantuan program uang kuliah tunai yang…