READ.ID – Revolusi industri yang serba digital menuntut Perguruan Tinggi Keagamaan Islam melahirkan lulusan yang multi talenta.
“Di era revolusi industri, kemampuan perguruan tinggi menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan multi talenta sangat penting,” terang Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung saat membuka Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) se-Jawa dan Madura, di Aula UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Menurut Mantan Wakil Rektor III UIN Bandung ini, IPPBMM strategis untuk mengasah kemampuan intelektual, olah raga, seni dan riset di kalangan mahasiswa.
“Sejatinya perguruan tinggi menjadi tahap persiapan, untuk menghadapi tantangan hidup setelah lulus, students’ preparation for life after college,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Dani ini mengingatkan mahasiswa, mengandalkan kemampuan akademik yang dipelajari di bangku kuliah, tidaklah cukup. Mahasiwa harus mengasah kemampuan non akademik, misalnya: berpikir kritis, memahami dan menerima perbedaan, bekerjasama, kemampuan problem solving, dan penguasaan teknologi informasi dengan baik.
“IPPBMN diharapkan menjadi media penempaan mentalitas mahasiswa, untuk bekerja keras sekaligus bertanding secara sportif, dalam meraih prestasi,” pesannya.
“Tapi ingat, tetap terapkan protokol kesehatan dan disiplin 3 M,” tandasnya.
Hadir dalam pembukaan, Sekjen Kemenag Nizar menilai IPPBMN strategis untuk pengembangan bakat dan merekrut talenta muda, generasi millinel di PTKIN. “IPPBMN akan meneguhkan kembali duta olah raga dan seni yang membawa citra positif PTKIN,” katanya.
Kegiatan IPPBMN dilaksanakan secara online dan offline. Kegiatan offline dipusatkan di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. IPPBMN berlangsung lima hari, 21 – 25 Juni 2021.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, Al Makin, mengatakan terimakasih atas dijadikannya UIN Sunan Kalijaga sebagai tuan rumah IPPBMM. “Kegiatan olahraga dan seni sangat penting baik secara historis maupun dalam perspektif Islam,” katanya.