Puluhan Polisi di Gorontalo tertipu, dijanjikan ijazah tanpa harus kuliah

Polisi di Gorontalo tertipu
banner 468x60

READ.ID – Puluhan Polisi di Gorontalo, tertipu pulahan juta, yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat di Kampus Universitas Gorontalo.

Penasehat Hukum korban Ali Rajab ketika dikonfirmasi mengatakan ada dua oknum pejabat Kampus Universitas Gorontalo yang dilaporkan.


banner 468x60

Dimana mereka bisa mendapatkan ijazah tanpa harus kuliah, namun dengan menyetorkan sejumlah uang.

Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr.Ade Permana, melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta,S.I.K membenarkan adanya laporan tersebut dimana korban yang merupakan anggota polri hari ini.

Kompol Leonardo menuturkan, bermula dari korban yang merupakan mahasiswa di universitas tersebut ditawarkan untuk melanjutkan kembali pendidikannya di Universitas tersebut namun dengan syarat membayarkan sejumlah uang.

“Dalam laporannya tersebut korban dimintai uang Rp4 juta hingga mencapai Rp48 juta untuk pengurusan perkuliahan hingga wisuda, namun hingga saat ini janji tersebut tidak terpenuhi sehingga korban merasa keberatan”, Kata Kompol Leonardo.

Ditambahkan Kasat Reskrim, laporan dari pelapor ini nantinya akan ditindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan.

“Kami nantinya akan melakukan pemanggilan sesuai prosedur terhadap pihak-pihak yang disebutkan dalam laporan tersebut, guna mencari fakta dugaan penipuan dan penggelapan yang melibatkan pejabat kampus itu”, Tutup Kompol Leonardo.

Dilansir dari Gopos.id, Rektor Universitas Gorontalo, Dr Sofyan Abdulah MP, membantah tudingan adanya penipuan dalam bentuk jualbeli Ijazah di Universitas Gorontalo.

“Pihak kampus masih menganut transparansi, jadi kalau mahasiswa kuliah di Universitas Gorontalo, tetap melaksanakan prosedur yang ada sampai dengan selesai untuk memperoleh ijazah,” ujar Sofyan

Dirinya mengaku, apabila ada mahasiswa yang mendaftar di Universitas Gorontalo harus melalui mekanisme yang ada, terutama melalui jalur pendaftaran agar terdaftar sebagai mahasiswa di kampus mereka.

“Kalau ada mahasiswa yang mengaku mendaftar di Universitas Gorontalo, tiba-tiba tidak kuliah, katanya membayar, kemudian menunggu ijazah itu tidak ada, kami tidak melayani hal seperti itu,” tutup Sofyan. (Read.id/Gopos.id/Rully)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90