READ.ID,- Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena kiprahnya di parlemen atau bisnis, melainkan karena pilihan busananya yang unik: baju karawo. Langkah ini menimbulkan berbagai spekulasi, terutama terkait manuver politiknya di Gorontalo.
Baju karawo, sulaman khas Gorontalo, memang memiliki nilai budaya tinggi. Namun, ketika seorang politisi sekelas Gobel memilih mengenakannya dalam berbagai kesempatan, pertanyaan pun muncul: apakah ini sekadar apresiasi budaya atau ada pesan politik terselubung?
Sebagai informasi, Gobel dikenal sebagai politisi yang menolak praktik politik uang, atau yang di Gorontalo disebut sebagai “politik meya-meya” dan “biyu-biyu”. Dengan mengenakan baju karawo, mungkin ia ingin menunjukkan kedekatannya dengan rakyat dan budaya lokal, tanpa perlu “amplop” sebagai perantara.
Di sisi lain, Gobel juga aktif dalam berbagai inisiatif pembangunan di Gorontalo, seperti pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Mungkin, baju karawo adalah simbol komitmennya untuk memajukan daerah, sekaligus strategi untuk meraih simpati masyarakat.
Namun, politik adalah dunia penuh simbol dan interpretasi. Apakah baju karawo ini murni ekspresi budaya atau langkah strategis dalam peta politik Gorontalo? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang jelas, Gobel berhasil membuat kita semua memperhatikan setiap detail, bahkan hingga urusan pakaian.*****