Rektor UNG: Pentingnya Kesarjanaan Sebagai Manifestasi Kualitas Diri

Rektor UNG

READ.ID – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) DR Eduart wolok mengatakan, mahasiswa harus memahami pentingnya kesarjanaan sebagai manifestasi kualitas diri.

Menurutnya, seorang sarjana adalah mereka yang memiliki kompetensi, nalar yang cakap, penguasaan bidang ilmu, hingga kemampuan untuk bekerja dengan baik sesuai bidang ilmunya.

“Sebagai status sosial, kesarjanaan dipandang sebagai sebuah formalitas belaka, berhenti pada nama-nama yang ditulis di dalam surat undangan, atau disuarakan di dalam perhelatan dan sambutan-sambutan. Sedang sebagai kualitas diri, kesarjanaan harus dipandang sebagai sebuah tanggung jawab terhadap masyarakat,” jelas Eduart saat memberikan sambutan dalan wisuda yang digelar UNG secara drive thru, Sabtu (26/9/2020).

Kata Eduart, sarjana harus betul-betul memikirkan bahwa dunia mereka saat ini telah berubah begitu jauh, sehingga membutuhkan inovasi yang radikal. Itu sebabnya, Eduart menekankan bahwa para sarjana harus terus belajar dan berinovasi, sembari mawas diri bahwa kesarjanaan mereka itu harus digunakan untuk menjawab tantangan sosial-budaya dan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.

“Sehingganya, ada harapan besar bagi seluruh civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo, agar momen wisuda menjadi sebuah upaya untuk mengingatkan kembali kepada para sarjana bahwa, keberadaan mereka sangat berarti dan memberikan kontribusi yang positif untuk masyarakat,” tuturnya.

Sebanyak 300 mahasiswa diwisuda oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo. 300 wisudawan ini adalah bagian dari 1473 calon wisudawan yang akan diwisuda dalam beberapa tahap.

Dari total akumulasi tersebut, 5 di antaranya menyandang gelar doktor (S3); 45 dengan gelar magister (S2); 248 bergelar sarjana, dan sisanya 2 lagi bergelar Diploma III (D3).

Bagi Eduart, meskipun momen wisuda kali ini berbeda, namun pelaksanaannya harus tetap dimaknai sebagai sebuah pencapaian.

“Menjadi sarjana ada impian paling besar setiap mahasiswa ketika menginjakkan kaki ke dunia kampus. Ada jam tidur, waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekat yang harus dikorbankan demi menyelesaikan studi akhir,” tandasnya.

Penyelenggaraan wisuda model Drive Thru ini merupakan langkah yang diambil oleh Universitas Negeri Gorontalo untuk menghindari kerumunan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Tidak hanya UNG, kebanyakan dari kampus-kampus ternama di Indonesia bahkan luar negeri telah mempraktikkan cara tersebut.

(Adv/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version