READ.ID – Puluhan masyarakat pemilik lahan dan petani yang tergabung dalam forum pemiliki lahan dan petani terdampak revitalisasi danau limboto menyambangi rumah dinas jabatan Gubernur Gorontalo. Mereka mengeluhkan lahan yang kini tergenang air akibat proyek tersebut, tidak lagi bisa digunakan untuk bercocok tanam. Meski setiap tahun mereka tetap membayar pajak, hingga kini ganti rugi yang dijanjikan tak kunjung direalisasikan. (7/11).
Perwakilan masyarakat menegaskan bahwa sebagian lahan yang terdampak telah memiliki sertifikat dan alas hak yang sah. Berbagai upaya telah ditempuh, mulai dari rapat dengar pendapat dengan DPR Prrovinsi Gorontalo, hingga aksi unjuk rasa di Balai Sungai, namun belum membuahkan hasil. Harapan kami hanya tinggal pati pak Gubernur, torang percaya pak gubernur pemberi solusi atas persoalan yang telah berlangsung lama itu. Ujar salah satu audiens.
Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Gusnar Ismail menyatakan akan segera menindaklanjuti dan melakukan kajian menyeluruh terhadap batas-batas lahan warga yang terdampak langsung. “Kami akan mengundang BPN, Balai Sungai, Dinas PU, serta perwakilan masyarakat untuk meninjau kembali titik-titik koordinat lahan tersebut,” ujar Gubernur
Gubernur juga langsung menginstruksikan Kepala Dinas PU Provinsi Gorontalo untuk melakukan pemetaan lahan secara cepat dan akurat. “Insyaallah dalam waktu dekat masalah ini bisa kita selesaikan dengan baik,” tegasnya. Sikap responsif Gubernur ini memberi harapan baru bagi masyarakat yang telah lama menanti kejelasan nasib tanah mereka.











