READ.ID – Ribuan demonstran mahasiwa yang berbaju hitam berunjuk rasa di Hong Kong pada Jumat (21/6), menuntut pembatalan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial dan pengunduran diri pemimpin Hong Kong yang pro-Beijing, Carrie Lam.
Para demonstran itu untuk sementara waktu mengacaukan lalu lintas dan memblokir jalan raya utama menuju kompleks parlemen, yang ditutup pemerintah pada hari ini, Jumat.
Polisi berusaha membujuk para demonstran agar meninggalkan tempat itu dengan menyatakan mereka telah mengganggu layanan polisi ke masyarakat.
Seperti dikemukakan aktivis Joshua Wong, para demonstran pada hari ini juga mendesak para pejabat Hong Kong agar mencabut pernyataan bahwa protes 12 Juni adalah kerusuhan, membebaskan semua demonstran yang ditangkap,dan membatalkan tuduhan terhadap mereka, serta melakukan penyelidikan mengenai penggunaan kekerasan oleh polisi dalam berbagai protes baru-baru ini.
Pemerintah belum menanggapi langsung tuntutan tersebut.
Selasa (18/6), Lam menyampaikan permohonan maaf atas krisis politik dan kerusuhan yang dipicu oleh rancangan undang-undang tersebut.
Protes di Hong Kong merupakan tantangan terbesar bagi Presiden China Xi Jinping sejak ia menjabat pada 2012. Pemerintah China telah mendukung rencana undang-undang ekstradisi itu, dan menuduh para penyelenggara protes bersekongkol dengan negara-negara Barat.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo telah menyatakan Presiden Donald Trump berencana membahas isu Hong Kong dengan Xi dalam KTT G-20 pada 28-29 Juni di Jepang.
Sumber : VOAIndonesia