READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menginginkan bandara Djalaluddin Gorontalo sebagai bandara internasional untuk mewujudkan Embarkasi Haji Penuh dan mendukung akses pariwisata mendunia.
Kata Rusli, untuk mewujudkan menjadi bandara Internasional landasan pacu harus diperpanjang menjadi 3000 meter x 45 meter dan penambahan runway strip. Begitu juga dengan infrastruktur pendukung lainnya.
Hal itu disampaikan Rusli saat pemerintah Provinsi Gorontalo bersama dengan TNI AU membahas rencana hibah tanah di lokasi Bandara Djalaluddin Gorontalo bertempat di Mabes TNI AU, Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Tanah seluas lebih kurang 130.600 M2 milik TNI AU itu bakal dihibahkan untuk kebutuhan pengembangan Bandara Djalaludin menuju bandara internasional.
Pada pertemuan tersebut pihak Pemprov Gorontalo diikuti oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Sekretaris Daerah Darda Daraba, Asisten Bid. Ekonomi dan Pembangunan Sutan Rusdi, Kadis Perhubungan Jamal Nganro dan Kaban Keuangan Huzairin Roham. Hadir juga Kepala Bandara Djalaluddin Ben Adisurya dan perwakilan dari Kemenhub RI.
Sementara itu pihak TNI AU diikuti oleh Kepala Dinas Barang Tidak Bergerak (BTBAU) Marsekal Pertama TNI Bowo Herutomo, Komandan Lanud Sam Ratulangi Kolonel (Pnb) Abram Robert A. Tumanduk, Aslog Kaskoopsau II Kolonel (Tek) Nyoman Suryawan.
“Cita-cita kita ingin bandara Djalaluddin Gorontalo sebagai bandara internasional. Makanya kita butuh lahan milik TNI AU ini,” ujar Gubernur.
Sebagai gantinya, Pemprov Gorontalo akan menghibahkan lahan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara kepada TNI AU. Tanah seluas lebih kurang 71.891 M2 itu dibutuhkan TNI AU untuk pengembangan Lanud Sam Ratulangi.
“Sambil menunggu proses hibah lahan selesai, maka untuk sementara kita sepakati perpanjangan pinjam pakai dulu. Lahan di Gorontalo dipinjam-pakaikan ke kita, begitu juga sebaliknya dengan lahan kita di Minahasa Utara ke TNI AU,” imbuhnya.
Gubernur Rusli dikenal tekun memperjuangkan pengembangan bandara Djalaluddin. Setelah sukses membangun bandara baru melalui dana APBN, ia mengupayakan peningkatan status menjadi bandara internasional.
Selain untuk mendukung embarkasi haji penuh, bandara internasional juga membuka akses transportasi udara bagi wisatawan manca negara berkunjung ke Gorontalo secara lebih cepat dan lebih mudah. Misi Gorontalo mewujudkan pariwisata mendunia bisa terwujud.
Posisi Gorontalo cukup strategis sebagai daerah penopang pariwisata Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah yang lebih dulu populer. Keduanya memiliki wisata laut Bunaken dan Pulau Togian yang menjadi destinasi favorit wisatawan asing.
(Adv/RL/Read)