Rusli Habibie Diskusikan Pengembangan Ekonomi dengan Gubernur Lampung

Pengembangan Ekonomi
banner 468x60

READ.ID – Rusli Habibie mendiskusikan pengembangan ekonomi Provinsi Gorontalo dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Pembicaraan pengembangan ekonomi itu berlangsung saat Rusli dijamu makan malam oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Wood Stairs, Bandar Lampung, Jumat (30/10/2020).


banner 468x60

Dijelaskan Rusli, saat ini infrastruktur di Gorontalo semakin baik dibandingkan awal provinsi 20 tahun silam. Selain akses transportasi yang kian mudah, masalah kelistrikan dan keamanan daerah sangat kondusif.

“Jadi kalau ada investor datang ke sini, tolong diperkenalkan juga dengan saya untuk diajak ke Gorontalo. Jika hanya mengandalkan APBD kami enggak cukup pak, hanya Rp2,2 triliun,” ucap Rusli.

Gubernur Gorontalo ini tertarik mengembangkan perkebunan nenas yang terintegrasi dengan peternakan seperti di Provinsi Lampung.

Perkebunan yang dikelola oleh PT Great Giant Pineapple itu disebut-sebut menjadi yang terbesar ketiga di dunia dengan produksi 2.500 hingga 3.000 ton per hari.

“Saya pernah dikenalin salah satu investor dari sini bahwa ada nenas yang diintegrasikan dengan ternak sapi. Limbah bebasnya dijadikan pakan ternak. Insyaallah besok Pak Gubernur, izinkan saya berkunjung ke sana,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyambut baik kedatangan Gubernur Rusli bersama istri Idah Syahidah dan rombongan JK Merah Putih Community.

Menurutnya, sebagai pintu gerbang pulau Sumatera, Lampung memiliki potensi bisnis yang sangat besar.

“Lampung sangat dekat dengan pusat bisnis, pusat pemerintahan dan kita harus bekerjasama. Ada beberapa komoditi keunggulan kita di sektor perkebunan, pertanian, kelautan dan perikanan,” jelas Arinal.

Ramah tamah dengan Gubernur Lampung diwarnai dengan saling tukar cinderamata. Gubernur Rusli menyerahkan kain Karawo dan upia karanji yang menjadi ciri khas Gorontalo.

Ada juga satu paket hand sanitizer yang diolah dari air nira yang sebelumnya digunakan warga menjadi minuman keras tradisional.

(RL/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90