Rusli Habibie: Hentikan Sosialisasi, Saatnya Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Rusli Habibie
banner 468x60

READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta para bupati dan walikota di daerah setempat untuk menghentikan segala bentuk sosialisasi dan peringatan dalam mencegah covid-19.

Rusli mengajak pemerintah kabupaten/kota dan unsur TNI – Polri, saatnya menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan.


banner 468x60

Hal itu ditegaskan Gubernur Gorontalo dalam rapat Forkopimda terkait Kesiapan Pengamanan dan Penegakan Protokol Kesehatan Jelang Pelaksanaan Tahun Baru 2021, Senin (28/12/2020).

Menurut Rusli, proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sudah cukup dilakukan sejak April lalu. Kini waktunya untuk memberikan ketegasan.

“Tolong pak bupati/walikota kita tidak bisa kedodoran lagi. Kita hentikan sosialisai dan peringatan, sudah cukup. Nanti saya akan bentuk tim, untuk kembali memantau situasi di pasar, pesta, tempat-tempat kerumunan, begitu ada pelanggar langsung kita ambil tindakan. Semakin hari kasus bertambah, jadi tidak perlu lagi ada peringatan dan lain-lain, langsung tindakan,” pinta Rusli

Rusli mengatakan, tindakan tegas ini demi keselamatan rakyat di tengah pandemi covid-19 yang sudah menjadi hal penting bagi Gubernur Gorontalo.

“Yang penting di sini adalah penegasan, harus! Kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh takut, negara tidak boleh kalah. Apa yang kita lakukan sekarang untuk melindungi rakyat, untuk mencegah covid jangan sampai rakyat kita terpapar,” jelas Rusli.

Rusli mencontohkan tindakan yang dimaksud di sini adalah dengan pemberian sanksi sesuai aturan undang-undang nomor 4 tahun 2020 tentang penegakan protokol kesehatan. Contohnya jika ada pesta pernikahan yang tidak patuh prokes, datangi petugas dan langsung dibubarkan, jangan banyak peringatan.

Begitupula dengan cafe-cafe dan restoran. Tempat wisata juga demikian, seperti di Kabupaten Pohuwato, di mana akan menutup akses penuh wisatanya, jika ditemukan melanggar prokes.

“Ini yang saya butuhkan, komitmen kita semua. Kita sepakati ini bahwa tindakan tegas adalah alternatif satu-satunya untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Dan juga saya kembali ingatkan, tidak ada lagi karantina mandiri semua harus dikarantina terpusat. Tingkat kematian kita di Gorontalo karena corona sudah capai 100 orang, ini kenapa? Yah karena hanya karantina mandiri, nanti sudah parah di bawah ke rumah sakit akhirnya tidak tertolong,” tegas Rusli.

Sesuai data dari jubir Satgas Covid-19 Provinsi Gorontalo dr. Triyanto Bialangi yang hadir dalam rapat tersebut, selama bulan Desember (hingga 27 Desember 2020), terdapat 478 orang positif covid. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan bulan November dan Oktober.

Kontribusi peningkatan kasus secara kumulatif disumbang paling banyak oleh Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Pergerakan di Kota Gorontalo sendiri mulai terlihat sejak 21 desember 2020, yang hingga saat ini meningkat dua kali lipat.

Per 27 Desember 2020, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo berada di zona merah, Kabupaten Pohuwato dan Bone Bolango zona oranye, dan Kabupaten Boalemo serta Gorontalo Utara berada pada zona kuning.

Akumulasi pasien covid-19 yang sudah dirawat tertinggi berada di Kota Gorontalo dengan jumlah pasien 130 orang, sementara di Kabupaten Gorontalo 48 orang.

Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo pada dua minggu terakhir mengalami peningkatan yang cukup tajam. Hingga saat ini kasus meninggal akibat covid-19 di Provinsi Gorontalo mencapai 100 kasus, di mana Kota Gorontalo menjadi yang tertinggi.

Berdasarkan data dari satuan tugas Covid-19 jumlah kasus positif corona di Gorontalo per 28 Desember 2020 adalah 3676 orang, dengan rincian sembuh 3276 orang, masih dirawat 300 orang, dan 100 orang meninggal dunia

(Read/Pemprov)

 

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90