banner 468x60

Rusli Habibie Minta Masyarakat Harus Peka Ancaman Keutuhan NKRI

Masyarakat Harus Peka
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (tiga kanan) foto bersama dengan Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang (dua kanan), Kepala BNPT Komjen Pol Suardi Aliyus (tengah) dan Kapolda Gorontalo Irjen Pol Rachmad Fudail, Jumat (6/9/2019). Kehadiran para jenderal bintang dua dan tiga itu dimanfaatkan gubernur untuk jamuan makan malam bertempat di Hotel Horison.

READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar masyarakat harus peka terhadap hal-hal yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menegaskan bahwa, Pemerintah Provinsi Gorontalo mewaspadai berbagai hal yang dapat mengancam keutuhan bangsa dan negara.

“Semua upaya tersebut tidak luput dari kerja keras dari seluruh stakeholder aparat TNI-Polri, yang selama ini terus melaksanakan pengamanan di Gorontalo,” kata Rusli Habibie usai pertemuan jamuan makan malam dengan sejumlah jenderal bintang dua dan tiga dari unsur TNI-Polri Kamis, (5/9).

Ia menambahkan termasuk melakukan upaya deteksi dini pencegahan paham radikal dengan melakukan program sosialisasi pencegahan di berbagai lapisan masyarakat.

“Anak merupakan generasi, aset, pemilik masa depan bangsa dan negara, karenanya kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia ditentukan oleh pembinaan sejak dini,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Drs. Suhardi Alius, pada kunjungannya ke Gorontalo memberikan kuliah umum, pencegahan dan penanggulangan intoleransi, radikalisme dan terorisme di Universtas Negeri Gorontalo (UNG).

“Saya beharap mahasiswa dan masyarakat di Gorontalo harus peka dengan situasi lingkungan, segera laporkan bila ada hal-hal yang dapat mengancam bangsa dan negara,” tegas Suhardi Alius.

Menurutnya, anak muda saat ini menjadi target perekrutan dari kelompok radikal.

“Karena anak muda mereka masih mencari jati diri, dan keingintahuannya sangat tinggi sehingga mereka mudah di pengaruhi dan menjadi target kelompok radikal,” tegas Suhardi Alius.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60