READ.ID- Wakil Wali Kota Ryan Kono menyatakan ada delapan tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting di Kota Gorontalo. Yaitu, mulai dari analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Wali Kota tentang peran kelurahan, pembinaan kader, sistem manajeman data stunting, pengukuran dan publikasi, serta reviu kinerja tahunan.
Hal ini ditegaskan Ryan Kono, pada kegiatan workshop pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang dirangkaikan dengan rembuk stuntuing tingkat Kota Gorontalo, Rabu (15/3/2023).
Ryan Kono menjelaskan, tentang pengertian stunting, yang artinya adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangab gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Dikatakan Ryan Kono, secara fisik balitas stunting memiliki tinggi badan dibawah standar pertumbuhan anak normal seusianya.
Untuk itu, kata Wakil Wali Kota, permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan dengan program gizi saja, tetapi harus terintegrasi dengan program lainnya.
“Bahkan, begitu kompleksnya masalah stunting dan banyak stacholder yang terkait dengan intervensi gizi, spesifik dan senstif, memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir, dan terpadu kepada sasaran prioritas”, tutur Ryan Kono.
Ditambahkan pula oleh Ryan Kono, sebagai komitmen dalam melakukan percepatan penurunan stunting di tahun 2023 ini, maka yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Gorontalo, yaitu rembuk stunting, konvergensi penurunan, laksanakan lomba kelurahan lokus stunting berbasi germas.
Kemudian, kampanye pencegahan, dan alokasi anggaran untuk intervensi spesifik dan sensitif.
Ryan Kono pun menyatakan, di Kota Gorontalo untuk pravelensi stunting di tahun 2022 sendiri, mengalamin penurunan sebesar 7.4% dari tahun sebelumnya yaitu dari angka 26.5% kini menjadi 19.1%.
Terakhir Ryan Kono pun berharap, melalui kegiatan ini, kiranya OPD teknis dapat meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergitas OPD, dengan terus berinovasi, dalam mendukung percepatan penurunan stuting, pesan Wakil Wali Kota.