READ.ID – Satgas Pangan Polri meminta agar para produsen minyak goreng tidak mengurangi produksi dan mempercepat distribusi, hal tersebut untuk mencegah kelangkaan di masyarakat.
Kasatgas Pangan Polri, Irjen. Pol. Helmy Santika mengatakan bahwa kelangkaan minyak goreng di Indonesia yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan terhambatnya distribusi, karena pelaku usaha mengurangi produksi dan distribusi.
“Kelangkaan minyak goreng juga disebabkan adanya indikasi aksi borong dan penyimpanan stok dalam jumlah di atas rata-rata kebutuhan bulanan, (Minyak goreng tersebut) kemudian dijual kembali oleh reseller atau spekulan dengan harga di atas ketentuan,” jelas Kasatgas Pangan, beberapa waktu lalu.
Irjen. Pol. Helmy Santika juga menyampaikan bahwa Polri akan terus memantau kondisi di lapangan agar tidak terjadi kelangkaan.
“Satgas Pangan terus melakukan monitoring di lapangan untuk mengetahui hambatan distribusi,” terang Kasatgas Pangan.
Jenderal Bintang Dua tersebut juga mengatakan Polri mendukung pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Dia memastikan Polri selalu mendukung kebijakan pemerintah dalam menjamin pasokan dan menjaga stabilitas harga pangan.
“Polri mendukung pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas pangan, baik harga, ketersediaan, maupun distribusi, melalui sinergitas dengan pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendiskusikan, mencari akar masalah dan solusi,” jelas Kasatgas Pangan.
Selain itu, Kasatgas Pangan menyatakan Polri akan melakukan back up dalam pengamanan dan pengawasan agar kebijakan dapat berjalan dengan baik dan akan menindak oknum yang membuat kelangkaan minyak goreng.