READ.ID – Kekayaan sumber daya alam di Provinsi Gorontalo bersiap ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional.
Berbagai kajian dan persyaratan telah dan sedang dirampungkan untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.
“Alhamdulillah sudah dalam proses Menunggu SK Penetapan Kementrian ESDM untuk geoheritage dan SK Menko Maritim dan Investasi untuk penetapan Geopark Nasional. Mudah mudahan melalui Pak Gub juga, tahun ini bisa menjadi legacy nanti karena ini menjadi rebutan 12 provinsi untuk bisa ditetapkan sebagai Geopark Nasional,” kata Kepala Badan Perencaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Budiyanto Sidiki saat Rapat Pimpinan bersama Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa (9/11/2021).
Dijelaskan Budi, untuk ditetapkan sebagai Geopark Nasional, pihaknya sudah melakukan kajian bekerjasama dengan Pusat Studi Geopark UNG. Ada 26 geosite Gorontalo yang diusulkan. Ada juga tiga situs biologi dengan keragaman flora dan fauna serta sembilan situs budaya.
Danau Limboto menjadi salah satu geosite unggulan yang diharapkan bisa ditetapkan sebagai geoheritage kelas dunia. Penetapan geoheritage menjadi prasyarat utama untuk menjadi Geopark Nasional. Danau Limboto dipandang unik dan ikonik karena berdasarkan kajian terbentuk dari proses tektonik.
“Geopark itu suatu kawasan besar di dalamnya ada geosite geosite. Salah satu geosite itu sebagai geoheritage atau warisan bumi yang dipandang memiliki nilai pendidikan, budaya dan estetika. Danau Limboto ini unik karena terbentuk dari proses tektonik, berbeda dengan Geopark Toba dari proses vulkanik,” jelasnya.
Beragam manfaat yang bisa diperoleh jika geosite geosite di Gorontalo ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Ada empat aspek yang akan dikerjakan lintas kementrian lembaga yakni aspek konservasi, edukasi dan penelitian, pemberdayaan masyarakat setta pengembangan geowisata atau wisata alam.
“Masyarakat setempat harus menjadi orang yang paling menerima manfaat. Beriringan dengan konservasinya seiring dengan edukasi yang dilakukan. Begitu juga aspek pengembangan pariwisata dengan konsep nature and culture,” sambungnya.
Aspek promosi pariwisata juga dipandang sangat penting jika geosite gesoite Gorontalo ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional. Beragam keindahan alam, budaya, kuliner dan potensi lainnya dapat tersosialisasikan dengan baik. Salah satunya melalui jaringan UNESCO Global Geopark dan Asian Pasific Geopark Network.
“Itu adalah jejaring, geosite kita seperi Danau Limboto, Dulanga, Olele, Benteng Otanaha dan sebagainya akan mendapatkan informasi dan promosi dari jejaring itu,” bebernya.
Disinggung soalnya langkah langkah perbaikan ke depan, Budi menyebut masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera dilengkapi. Salah satu yang utama membentuk Badan Pengelola Geopark. Perlu juga dilakukan upaya perlindungan geosite melalui konservasi dan edukasi masyarakat dan pembenahan destinasi pariwisata.