Sinergitas Pemerintah dan Masyarkat Tolak Radikalisme di Pohuwato

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

READ.ID – Permasalahan terorisme masih menjadi isu serius yang perlu mendapat perhatian seluruh elemen masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama DPRD Pohuwato menegaskan komitmen untuk terus memperkuat kewaspadaan, mengingat wilayah ini pernah menjadi lokasi pengamanan tujuh orang eks narapidana terorisme (Napiter) oleh Densus 88 Antiteror pada November 2020.

Ketujuh eks Napiter tersebut kini telah kembali ke tengah masyarakat setelah menjalani hukuman. Kondisi ini menjadi perhatian bersama, mengingat potensi penyebaran paham radikal, intoleran, dan terorisme tetap harus diantisipasi secara serius.

Tokoh masyarakat Pohuwato, Ahmad Burhan Tangahu, mengimbau seluruh warga untuk tidak memberi ruang bagi paham-paham yang dapat merusak kehidupan sosial dan keamanan daerah.

“Kita semua memiliki tanggung jawab menjaga Pohuwato tetap aman dan damai. Masyarakat harus bersatu menolak segala bentuk paham terorisme, radikalisme, dan intoleransi. Ini penting demi masa depan Bumi Panua,”ungkapnya, Sabtu (30/08/2025)

Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Pohuwato dan DPRD yang terus mendorong penguatan kewaspadaan serta pembinaan kepada eks Napiter agar dapat kembali berbaur dengan kehidupan sosial secara positif.

“Masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam menjaga lingkungan masing-masing, serta melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada aparat berwenang,”pungkasnya

Dengan sinergi pemerintah, tokoh masyarakat, dan seluruh warga, Pohuwato diharapkan tetap menjadi daerah yang aman, rukun, dan bebas dari ancaman ideologi kekerasan.

Baca berita kami lainnya di