READ.ID – Legislator Partai Demokrat dari Dapil I Provinsi Jawa Timur yang membidangi kesehatan dan tenaga kerja, Dra Lucy Kurniasari mempertanyakan dan mempersoalkan vaksin Corona buatan Sinovac (China) yang sudah masuk ke Indonesia akhir pekan lalu.
Soalnya, ungkap anggota Komisi IX DPR RI tersebut kepada Read.id, Senin (7/12) malam, sampai saat ini vaksi produksi perusahaan dari negara ‘Tirai Bambu’ itu belum lolos uji klinis. Dan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum pernah menyetujuinya.
Bahkan, ungkap Ning Suroboyo 1986 tersebut, vaksin buatan Sinovac yang diujicoba di Bandung hingga saat ini belum diketahui hasilnya.
Karena itu, vaksin buatan Sinovac di Indonesia belum lolos uji klinis dari BPOM sehingga vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak.
Jadi, papar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Surabaya ini, kedatangan vaksin Corona buatan Sinovac dalam jumlah banyak tidak sesuai dengan mekanisme digunakannya vaksin tersebut kepada masyarakat Indonesia.
Karena itu, kata Lucy, vaksin itu seharusnya belum boleh diperbanyak dan digunakan di Indonesia.
Mekanisme tersebut harusnya dilalui agar vaksin corona buatan Sinovac dapat dipertanggungjawabkan secara medis. Sebab, persoalan vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia semata atas pertimbangan medis, bukan yang lain.
“Jangan campur baurkan dengan pertimbangan bisnis,” katanya. Jangan sampai penggunaan vaksin corona berdampak buruk atau negatif terhadap anak bangsa. Tugas kita bersama menjaga keselamatan anak bangsa,” demikian