Sosialisasi Penerapan PSBB Gorontalo Dievaluasi

READ.ID – Sosialisasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) provinsi Gorontalo yang telah digelar selama tiga hari dievaluasi.

Rapat evaluasi berlangsung melalui video konferensi di Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, Kamis (7/5/2020), dipimpin oleh Gubernur Rusli Habibie dan diikuti oleh unsur Forkopimda, bupati, dan wali kota se Provinsi Gorontalo.

Dalam evaluasi tersebut terungkap, tahapan sosialisasi PSBB di kabupaten/kota telah berjalan dengan baik dan sukses. Indikatornya terlihat dari tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan PSBB yang antara lain meliputi pembatasan waktu beraktivitas, penutupan sejumlah pasar mingguan, serta pembatasan pelaksanaan kegiatan ibadah di tempat-tempat ibadah.

Seperti yang diutarakan oleh Wali Kota Gorontalo Marten Taha, dari enam pasar mingguan yang ada di Kota Gorontalo seluruhnya sudah ditutup dan menyisakan empat pasar harian yang diperbolehkan untuk beroperasi dengan aktivitas yang dibatasi hingga pukul 17.00 Waktu Indonesia Tengah. Sementara dari 308 masjid, sudah di atas 90 persen yang tidak melaksanakan salat berjamaah.

“Tinggal di Kecamatan Dumbo Raya masih ada tiga masjid, di Sipatana dua masjid, dan satu masjid di Kota Tengah. Selebihnya sudah tidak ada lagi yang menyelenggarakan salat berjamaah. Tetapi di beberapa masjid khususnya pada waktu salat Dzuhur dan Ashar masih ada yang melaksanakan salat berjamaah dengan jumlah paling banyak enam hingga tujuh orang. Namun pada waktu salat lainnya sudah tidak ada sama sekali,” kata Marten Taha.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara (Gorut), Pohuwato, dan Boalemo. Di Kabupaten Gorut, pemerintah daerah telah menutup 17 pasar mingguan. Pemda Gorut bahkan mendorong camat dan kepala desa membuat inovasi bekerja sama dengan pedagang pasar mingguan untuk mendistribusikan bahan pangan kepada warga yang membutuhkan.

Atas keberhasilahan tahapan sosialisasi PSBB tersebut, Gubernur Rusli Habibie mengapresiasi kinerja seluruh pemerintah kabupaten/kota, TNI, dan Polri. Terkait penutupan pasar mingguan, Rusli menyarankan pemerintah kabupaten/kota dapat memberdayakan para pedagang dengan bekerja sama dalam menyiapkan bahan pangan yang akan disalurkan oleh pemerintah kepada warga yang terkena dampak virus Covid-19.

“Kita bisa beli bahan pangan pokok yang dijual oleh para pedagang itu, sehingga mereka juga tidak terdampak ekonominya,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut Rusli meminta bupati dan wali kota untuk memaksimalkan peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mensosialisasikan PSBB. Menurutnya ASN harus bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi terkait pelaksanaan PSBB guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.

“Kurang lebih 10 ribu ASN Provinsi Gorontalo kami wajibkan untuk menyebarkan sosialisasi PSBB dan itu menjadi penilaian kinerjanya. Kiranya ini bisa diikuti oleh kabupaten/kota,” pungkas Rusli. (Adv/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version