READ.ID – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, mengapresiasi Kapolda Gorontalo dan Danrem 133/NWB yang berkomitmen menyiapkan personel untuk keamanan logistik dan pengamanan TPS pada pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Bupati/Wakil Bupati Gorontalo Utara.
Menurut Idah, selain KPU dan Bawaslu, TNI/Polri adalah jajaran terpenting untuk suksesnya pesta demokrasi ini.
“Dalam waktu dua hari ke depan, di tanggal 10 atau 11 April, logistik surat suara dari Jakarta itu akan datang pakai pesawat. Alhamdulillah dari pihak keamanan dari TNI/Polri terus mengawasi, memberikan pengamanan terhadap logistik tersebut,” kata Idah Syahidah saat mendampingi Gubernur Gusnar Ismail, pada peninjauan PSU di kantor KPU dan Bawaslu Gorut, Senin, (8/4/2025).
Sebagaimana yang disampaikan Kapolda Gorontalo Irjen Pol Eko Wahyu Prasetyo bersama Danrem 133/NWB Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, masing-masing telah memberikan komando kepada jajarannya untuk memastikan penjemputan logistik sejak turun dari pesawat, masuk ke gudang, saat pelipatan surat suara hingga pendistribusian untuk diawal ketat. Selanjutnya di 245 TPS juga akan disiagakan sejumlah anggota TNI/Polri, untuk pengamanan dan mencegah apabila terjadi kerawanan.
“Karena memang PSU ini sepertinya pertarungan cukup sengit, cukup memakan waktu dan biaya. Oleh sebab itu keamanan, ketertiban, tanpa ada kerawanan adalah hal yang paling diharapkan. Untuk masyarakat diharapkan juga jangan Golput, tetap memilih sesuai dengan hati nurani, pilihlah yang bisa membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” tegasnya.
Perihal anggaran hibah dari Pemprov Gorontalo, istri Anggota DPR RI Rusli Habibie itu meminta masyarakat tak perlu khawatir. Karena Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail telah memastikan dana sekitar Rp3 miliar akan dipenuhi dalam waktu dekat, untuk membantu Pemda Gorut melaksanakan PSU.
Untuk diketahui, PSU Gorut akan digelar pada Sabtu, 19 April 2025. Pilkada ulang itu akan diikuti oleh tiga paslon yakni Roni Imran – Ramdhan Mapaliey, Thariq Modanggu – Nurjanah Hasan Yusuf, serta Mohamad Sidik Nur – Muksin Badar.