READ.ID – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait dukungan publik pada tiga sosok yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024.
Dilansir dari voaindonesia.com survei ini menemukan bahwa jika pemilihan presiden dilakukan sekarang maka Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo jauh mengungguli para pesaingnya yakni Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas, mengatakan survei opini publik tersebut digelar pada 8 sampai 16 Desember 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung terhadap 2.420 responden yang dipilih secara acak.
Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 2.062 orang atau 85 persen. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan tingkat kesalahan 2,2 persen.
“Dalam simulasi semi terbuka dari 43 nama (calon presiden), Ganjar ternyata mendapatkan dukungan terbesar sebanyak 27,9 persen,” kata Abbas dalam rilis SMRC bertajuk Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional, pada Selasa (28/12).
Sedangkan, Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 15,1 persen dan Anies Baswedan 14,7 persen. Kemudian, jika jumlah calon dikurangi menjadi 15 nama calon presiden. Ganjar Pranowo juga tetap unggul dari pesaingnya yakni Prabowo dan Anies Ganjar Pranowo unggul dengan 32,2 persen, disusul Prabowo 17 persen, dan Anies 16,3 persen.
“Di kalangan warga yang sama-sama mengenal tiga tokoh ini, Ganjar sementara konsisten unggul dari Prabowo dan Anies, dalam berbagai simulasi,” ungkap Sirojudin Abbas
Menurut Sirojudin Abbas, ada banyak faktor yang menentukan pemilih memilih seorang calon presiden. Secara psikologis, pengetahuan tentang calon adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih. Kesukaan terhadap calon presiden juga lebih menentukan daripada sekadar hanya tahu sosoknya.
Dalam temuan SMRC lainnya, apabila Ganjar Pranowo tidak maju maka persaingan antara Anies dan Prabowo akan ketat. Keunggulan tajam Ganjar Pranowo dalam survei ini menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah itu lebih mampu menarik pemilih calon-calon selain Prabowo dan Anies.
“Ketika dikerucutkan namanya, dukungan pemilih ke tiga nama tokoh itu cenderung lebih banyak bergeser kepada Gubernur Ganjar,” ujarnya.
Sementara secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio, mengatakan hasil survei sangat dinamik. Dalam periode tertentu hasilnya akan berbeda tergantung suasana politik serta kebijakan di tingkat pusat dan daerah.
“Perubahan politik saat ini memang menempatkan Ganjar Pranowo banyak mendapat respons dari masyarakat. Tapi itu belum menjadi ketetapan karena perubahan politik akan terus terjadi dan dinamikanya semakin menguat yang akan memengaruhi persepsi ke depannya,” kata Warijo, Rabu (29/12).
Lanjut Warjio, ada sejumlah faktor yang memengaruhi naik dan turunnya elektabilitas tokoh politik dalam Pilpres 2024.
Pertama, kebijakan politik yang dilakukan calon presiden secara pribadi atau institusi.
“Jika calon tertentu terus membuat kesan positif dari aktivitas politiknya dan melakukan hal baik serta diterima masyarakat itu akan mengerek (elektabilitas),” ujarnya.
Faktor selanjutnya naik atau turunnya elektabilitas calon yang digadang-gadang maju dalam Pilpres 2024 juga dipengaruhi oleh dinamika politik nasional. Misalnya, tidak ada kegaduhan atau konflik politik tertentu yang melibatkan sosok tokoh yang akan maju di Pilpres 2024.
“Ini juga akan memengaruhi kredibilitas calon. Masalah apa? Misalnya masalah korupsi yang menarik calon tersebut dalam arus persoalan korupsi ini akan bisa menurunkan elektabilitasnya di mata publik,” jelas Warjio.
Kemudian, faktor yang juga turut memengaruhi naik dan turunnya elektabilitas calon presiden adalah pembentukan opini yang dilakukan lawan politiknya.
“Sosok calon presiden harus bisa menangkis opini publik yang dibentuk lawan politiknya. Oleh karena itu mesin politik calon presiden jadi bagian penting bagaimana mereka menangkis isu atau persoalan yang dimunculkan pesaingnya,” pungkas Warjio.