READ.ID – Suasana haru mewarnai pelepasan keberangkatan ratusan personel Satgas Yonif 713 Satyatama Gorontalo menuju perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini, di Pelabuhan Perindo Kota Gorontalo, Jumat (02/8).
Isak tangis istri, anak dan keluarga dari prajurit terlihat mengiring keberangkatan. Richard Mokoolang dan Jacoba Manggopa, orang tua dari Prada Arr Mokoolang, pecah saat mengantarkan keberangkatan anaknya ke medan tugas.
Dengan penuh haru, Prada Arr bersama kedua orangtuanya berpelukan dan saling mendoakan, agar diberikan keselamatan dan kemudahan dalam bertugas. Sambil menangis, kedua orangtuanya berprofesi petani itu, berpesan agar menjaga diri dan melaksanakan tugas negara dengan baik.
“Jaga baik-baik disana dan diutamakan kesehatan. Semoga kembali dengan selamat hingga berkumpul lagi,” kata Jacoba kepada anaknya.
Jacoba mengatakan, dirinya datang jauh-jauh dari wilayah Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, untuk melihat anaknya langsung saat akan bertugas.
“Saya berasal dari Dumoga dan datang kesini melihat anak saya. Pastinya saya akan rindu tapi tugas negara itu adalah kewajibannya,” katanya kepada Wartawan.
Hal serupa juga dirasakan para istri prajurit dan sanak keluarga lainnya yang akan ditinggal tugas selama 9 bulan kedepan. Mereka meneteskan air mata, melepas keberangkatan sang suami, bahkan suasana menyentuh saat terlihat para prajurit mencium anak-anaknya.
Seperti diketahui, sebanyak 450 Prajurit Satgas Yonif 713/ST telah diberangkatkan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Parigi-539 dari pelabuhan Gorontalo menuju Papua, menuju Perbatasan RI-PNG selama 9 bulan.
Sebelum diberangkatkan, diawali upacara pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pangdam XIII Merdeka dan dihadiri Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Arnol AP Ritiauw, serta seluruh Forkopimda yang ada di Gorontalo.