KOTAMOBAGU, READ.ID – Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan, mengikuti prosesi Adat Poponagan Kon Komalig.
Diketahui prosesi adat tersebut untuk Wali Kota Tatong Bara dilaksanakan, Sabtu (23/9/2023. Sedangkan untuk Wakil Wali Kota dilaksanakan, Minggu (24/9/2023)
Prosesi adat di rumah dinas kedua pejabat tersebut ini menjadi tanda akan berakhirnya masa tugasnya.
Prosesi adat dimulai dengan kunjungan orang tua adat dari kediaman pribadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Mereka datang untuk menyampaikan bahwa tua adat dan keluarga siap menerima kedatangan Wali Kota Tatong Bara Wawali Nayodo Koerniawan di tengah-tengah keluarga. Ini adalah tanda penghormatan kepada tradisi dan nilai-nilai adat yang kental di daerah ini.
Dalam prosesi ini, Tatong Bara dan Nayodo Koerniawan didampingi oleh tua adat yang dihormati dalam keluarga, disaksikan oleh jajaran Pemkot, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Keduanya masing-masing menginjakkan kaki serta berjalan pada Tolatak Sinontanday atau Tangga Kebesaran Adat, yang dimulai dengan Insingog in Poponagan oleh Tua Adat.
Usai menjalani prosesi itu, Wali Kota Tatong Bara dan Wawali Nayodo beserta istri diantar menuju kendaraan untuk kemudian menuju ke rumah kediaman pribadi masing-masing.
Selama perjalanan ini, tua adat dan jajaran Pemkot Kotamobagu turut mendampingi. Sesampai di rumah kediaman masing-masing yakni di Kelurahan Matali dan Gogagoman, Tatong dan Nayodo disambut oleh tua adat, keluarga, kerabat dan masyarakat sebelum kembali berjalan melewati Tolatak Sinontanday sebelum memasuki kediamannya.
Dalam sambutannya, Wawali Nayodo Koerniawan menyampaikan ada awal ada akhir dan begitulah kehidupan berdemokrasi di negara ini.
“Pada saat terpilih pada tahun 2018 yang lalu kami diantar oleh lembaga-lembaga adat di Rumah Dinas (Komaling) melalui prosesi adat, maka hari ini pun kami diantar kembali ke rumah melalui prosesi adat pula,” katanya.
Selain itu, Wakil Wali Kota juga mengucapkan terima kasih sekaligus meminta maaf kepada pemerintah kota Kotamobagu, lembaga-lembaga adat, tokoh masyarakat, camat, sangadi, lurah, dan seluruh masyarakat kota Kotamobagu. “Jika ada khilaf ataupun salah selama memimpin, maka pada kesempatan ini saya atas nama pribadi dan keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya sekaligus terima kasih yang setinggi-tingginya,” pungkasnya.(*)