Teluk Tomini, Banuroja dan Desa Pancasila

Teluk Tomini
banner 468x60

Oleh: Ardy Wiranata Arsyad

Teluk tomini merupakan satu-satunya teluk terbesar yang ada di Indonesia. luasnya teluk tomini hampir 6 juta hektar dengan keanekaragaman sumber daya yang ada di dalamnya. Selain hal itu, teluk tomini juga terletak persis di jantung segitiga terumbu karang.


banner 468x60

Teluk Tomini : Potensi dan Ancaman

Teluk yang terbentang di Pulau Sulawesi itu, masing-masing terletak pada Provinsi Sulawesi tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo ini dikenal dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya. Teluk Tomini dengan panjang pantainya mencapai 2400 KM ini menyimpan potensi perekonomian yang sangat menjanjikan. Tidak heran jika potensi Teluk Tomini menjadi sasaran empuk untuk memajukan perekonomian serta peningkatan kapasitas daerah yang berbasis kawasan.

Selain potensi kawasan teluk tomini yang menjanjikan, ada juga indikasi serta potensi konflik yang ada di dalamnya. Sebut saja, isu Radikalisme, terorisme serta persoalan lainnya yang wilayah penyebarannya ada di wilayah teluk tomini.

Sebagai daerah yang terletak di wilayah Teluk Tomini, Kabupaten Poso menjadi daerah yang menyimpan memori tersendiri menyangkut persoalan yang disebutkan tadi. Sebut saja kasus yang terjadi pada tahun 1998 s.d 2000 di wilayah Poso, luka lama yang ditinggalkan pada tragedi poso tidak dengan mudah dilupakan oleh para korban. Selain hal itu juga, ada isu “terorisme” yang berakhir dengan operasi tinombala, yakni Gerbong Santoso dkk.

Kawasan Teluk Tomini berikutnya ialah Provinsi Gorontalo, sebagai daerah Provinsi yang lebih muda dari dua Provinsi lainnya yakni Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, Gorontalo juga sudah mulai dimasuki oleh isu-isu radikalisme dan juga terorisme tersebut. Berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerja sama dengan Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menyebutkan Gorontalo, Kalimantan Timur, Bengkulu, Lampung, dan Sulawesi Selatan sebagai wilayah rawan radikalisme. Walaupun dibeberapa kalangan tidak terlalu mempercayai hasil survei tersebut, namun sekiranya dalam batas nalar penulis menyatakan ini sebuah ancaman dan juga sebuah hal yang perlu diseriusi.

Senada dengan hal disebutkan diatas, pengembangan kawasan teluk tomini yang digagas oleh Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi sebuah wacana baru dalam mengupayakan hal-hal yang “terindikasi” tadi dapat diminimalisir bahkan harus diatasi serta dicarikan solusi.
Atas dasar hal tersebut, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengambil peran, selain mengembangkan potensi perekonomian kawasan Teluk Tomini, sekiranya juga perlu untuk menangkal isu-isu yang disebutkan diatas tersebut.

Banuroja : Miniatur Praktek Pancasila

Desa Banuroja adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Randangan, kabupaten Pohuwato. Sebagai kabupaten yang terletak di wilayah kawasan Teluk Tomini, Pohuwato (khususnya Desa Banuroja) menyimpan sebuah keanekaragaman yang sangat dinamis juga damai. Nama desa ini sebenarnya singkatan dari beberapa etnis yang telah lama bermukim di sana, yakni ada Bali, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Jawa. Selain empat etnis yang bermukim disana, terdapat tiga agama yang dianut oleh warga disana, yakni Islam, Hindu dan Kristen.

Jalinan hubungan silaturahim yang telah lama terjadi disana, kerukunan antar warga dapat dijadikan contoh yang layak untuk ditiru. Kebersamaan, hubungan persaudaraan, cinta damai, silaturahim antar pemuka agama yang ada disana menjadi salah satu kunci untuk menjaga keharmonisan persaudaraan antar umat beragama di desa tersebut.

Melihat kondisi persaudaraan yang terjalin di desa Banuroja mengantarkan pada sebuah prestasi yang tidak seperti desa pada umumnya. Pada kurun waktu lebih dari sepuluh tahun terakhir, desa Banuroja hampir tidak pernah bermasalah ataupun berurusan dengan pihak kepolisian (polsek). Bahkan di Desa Banuroja tidak pernah terjadi dan didapati tindakan kriminal.

Melihat keanekaragaman budaya, suku, etnis, serta agama yang ada di Desa Banuroja menjadi daya Tarik untuk UNG menjadikan Desa ini sebagai Desa Pancasila.

Desa Pancasila : Benteng Pertahanan terakhir Indonesia

Desa Pancasila ialah sebuah harapan dan juga sebagai Benteng Terakhir dalam mempertahankan Indonesia. Gagasan Desa Pancasila mencoba untuk menjadikan warga masyarakat yang ada di desa dapat menerapkan nilai – nilai serta penguatan pada Ideologi Pancasila. Desa Pancasila juga bisa dimaknai sebagai penerapan nilai yang terkandung dalam Pancasila yang sampai hari ini kita jadikan sebagai dasar ideology berbangsa dan bernegara.

Lima esensi dasar Pancasila tersebut ialah, Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar moral perilaku warga masyaraktanya, kemanusiaan yang adil dan beadab sebagai dasar pergaulan antar agama, individu dan kelompok, sehingga dapat menciptakan keadilan dan beradab bagi masyarakatnya, persatuan Indonesia sebagai dasar pengikat persaudaraan yang begitu beranekaragam, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan menjadi sebuah acuan dalam mencarikan solusi bagi persoalan yang muncul di kalangan masyarakat, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang dijadikan sebuah cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam masyarakat.

Upaya yang dilakukan oleh UNG dalam menjaga marwah ideologi Negara berbasis kawasan perlu diapresiasi dan juga diseriusi, apalagi dengan menjadikan desa Banuroja sebagai pilot project desa Pancasila. Ini merupakan upaya penangkalan Radikalisme berbasis kawasan yang perlu di dukung. Memang tidak mudah, tapi perlu untuk selalu diniatkan dan di Ikhtiarkan.*****

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90