READ.ID – Tumbilotohe adalah perayaan berupa memasang lampu di halaman rumah-rumah penduduk dan di jalan-jalan terutama jalan menuju masjid yang menandakan berakhirnya Ramadan di Gorontalo.Perayaan ini dilakukan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri.
Seluruh Kelurahan yang ada di Kota Gorontalo menyambut gembira perayaan malam pasang lampu (tumbilotohe) termasuk masyarakat Kelurahan Ipilo Kota Gorontalo yang melaksanakan Festival tumbilotohe dengan menghadirkan beberapa band / live musik
Namun malam ini, minggu (6/4) sekitar pukul 19.00 Wita, panitia festival tumbilotohe di Kelurahan Ipilo diundang untuk melakukan rapat koordinasi kembali di ruang sat intelkam Polresta Gorontalo Kota terkait adanya laporan masyarakat melalui Hallo Kapolresta tentang postingan dari salah satu akun tiktok yang menuai kecaman masyarakat.
Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. ade Permana, S.I.K.,MH melalui Kasat Intelkam AKP Lufti Oktriyanda, S.T.K, S.I.K.mengatakan bahwa pihaknya menerima aduan masyarakat terkait postingan di akun tiktok pada saat kegiatan festival tumbilotohe di kelurahan Ipilo.
Dijelaskan AKP Lufti, postingan tersebut terkait salah satu band yakni “Jabrik Band” yang mempertontonkan musik reage sehingga membuat masyarakat ikut bergoyang hingga jingkrak jingkrak.
“Postingan tersebut kemudian di laporan melalui call center sehingga kami langsung menindak lanjuti dan mengundang panitia Festival Tumbilotohe di Kelurahan Ipilo”, Ujar AKP Lufti
Ditambahkan AKP Lufti Postingan tersebut menuai kecaman netizen ,dimana seharusnya malam pasang lampu atau tumbilotohe ini masyarakat lebih banyak beribadah dan berzikir.
Lebih lanjut Akp Lufti menekankan bahwa pihaknya telah melakukan teguran kepada panitia dimana lagu lagu yang digunakan untuk menghibur masyarakat yang melihat lamppu hias Adalah lagu religi.
Kita ketahui bersama tradisi pasang lampu merupakan niat untuk menyongsong datangnya lailatulqadar, karena cahaya rembulan mulai redup, sehingga kaum muslim yang ingin pergi ke masjid tidak terhalangi oleh gelapnya malam, bertujuan untuk mengingatkan orang-orang untuk beri’tikaf di masjid atau di mushalla untuk bertadarrus dan shalat malam, tutup AKP Lufti