Tiga Mahasiswa UNG Meninggal Dunia Akibat Hanyut, Rektor Imbau Mahasiswa yang masih KKN Tingkatkan Kewaspadaan

READ.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tengah berduka atas tragedi yang menimpa mahasiswa Jurusan Geologi FMIPA yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.

Hingga berita ini diturunkan, tiga mahasiswa dipastikan meninggal dunia setelah hanyut terseret arus sungai.

Korban meninggal dunia teridentifikasi sebagai Alfateha Ahdania Ahmadi (asal Sulawesi Utara), Sri Maghfira Mamonto (asal Inobonto, Sulawesi Utara), dan Regina Malaka (asal Buntulia, Pohuwato).

Selain korban meninggal, dua mahasiswa lainnya mengalami luka-luka, yakni Fiqri Fariz K Pakaya (asal Kuala Besar, Sulawesi Tengah) dan Risman Ahmad (asal Taliabu). Sementara lima mahasiswa berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat: Sukirman Satar (asal Kambani, Sulawesi Tengah), Nirmawati Musa (asal Buntulia, Pohuwato), Lisda B Laindjong (asal Dutuno, Sulawesi Tengah), Ahmad Firli Aprilio Mamonto (asal Upay, Kotamobagu), dan Alif Rahmat Sandhi (asal Isimu, Gorontalo).

Menyusul kejadian tragis ini, Rektor UNG, Edward Wolok, menyampaikan imbauan kepada seluruh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN di berbagai lokasi untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.

Rektor menekankan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu dan mematuhi segala arahan serta protokol keselamatan yang telah ditetapkan.

“Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa kami. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama kami,” ujar Rektor Edward Wolok.

“Saya mengimbau kepada seluruh mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN untuk selalu berhati-hati, waspada terhadap perubahan cuaca, dan tidak mengambil risiko yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.”

UNG terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada keluarga korban meninggal dunia serta mahasiswa yang selamat dan terluka.

Pihak universitas juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh mahasiswa yang tengah menjalankan program KKN.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian, terutama saat beraktivitas di alam terbuka dengan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Baca berita kami lainnya di