READ.ID – Provinsi Gorontalo tengah menghadapi persoalan serius terkait tingginya angka perceraian. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo tahun 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 2.062 pasangan memutuskan bercerai, dengan penyebab utama adalah perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus.
Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban langsung dari perceraian orang tua. Perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak, baik secara psikologis maupun sosial.
Menyikapi permasalahan ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) menggelar kegiatan penguatan terhadap lembaga layanan yang berperspektif gender dan pemenuhan hak anak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga terkait dalam menangani kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga.
Plt. Asisten III Bidang Administrasi Umum, Yosef P. Koton, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun masyarakat yang harmonis. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran kepala keluarga, baik laki-laki maupun perempuan, dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Yosef Koton juga menyampaikan bahwa terdapat lima pilar yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas keluarga, yaitu:
1. Legalitas, kebutuhan, dan kesetaraan gender: Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban yang sama.
2. Ketahanan ekonomi: Keluarga harus memiliki kondisi ekonomi yang stabil untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3. Ketahanan psikologis: Anggota keluarga perlu memiliki kesehatan mental yang baik.
4. Ketahanan sosial budaya: Keluarga harus memiliki nilai-nilai sosial dan budaya yang kuat.
Untuk mengatasi masalah perceraian, dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga dan memberikan dukungan yang memadai bagi keluarga yang bermasalah, diharapkan angka perceraian di Gorontalo dapat ditekan.