Torosiaje, Objek Wisata Eksklusif di Gorontalo

Torosiaje
Foto Hendra Dunggio
banner 468x60

READ.IDTorosiaje adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Popayato, kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Indonesia. Desa ini merupakan kampung Suku Bajo. Kampung di atas air yang terletak 600 meter dari daratan.

Di desa ini terdapat perkampungan suku Bajo yang dibangun di atas pantai (sumber : Wikipedia). Untuk mencapai desa ini, diperlukan waktu tempuh selama + 5 jam dari Kota Gorontalo, dan + 4 jam dari Bandar Udara Djalaludin Gorontalo.


banner 468x60

Kondisi jalan yang akan dilalui sebagian besar dalam kondisi baik dan mulus, tempat persinggahan yang bisa dijadikan tempat beristirahat adalah di Tilamuta, ibu kota kabupaten Boalemo.

Untuk masuk ke desa tersebut harus dilanjutkan dengan menggunakan moda transportasi perahu (ojek perahu) dengan bandrol Rp. 10.000/orang, 1 perahu bisa memuat 7-8 penumpang beserta bawaan, sebuah gapura di atas laut akan dilewati ketika memasuki perkampungan, pemandangan selanjutnya akan didominasi oleh rumah-rumah panggung yang berjajar rapi di bagian kiri dan kanan jalur perahu.

Terdapat beberapa penginapan dan home stay di desa ini, baik yang dikelola oleh desa, maupun oleh penduduk setempat, selain itu terdapat 2 buah rumah makan, dan beberapa warung dengan isi yang lumayan lengkap.

Fasilitas kamar di penginapan cukup minimalis, wisatawan harus membekali diri dengan stop kontak seri serta kipas kecil. Untuk urusan MCK pengunjung harus membiasakan diri dengan sistem pengolahan limbah yang sudah ada, yang juga mungkin menjadi keunikan tersendiri bagi desa ini.

Objek Wisata Torosiaje
Suasana Diving di Objek Wisata Torosiaje. (Foto Hendra Dunggio)

Konsep Pengembangan Sektor Pariwisata Di Desa Torosiaje

Perubahan paradigma pariwisata Indonesia pasca pandemic covid19, yang tadinya menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak mungkin dengan pengembangan mass tourism, berubah menjadi menciptakan objek wisata yang eksklusif. Hal ini untuk menarik minat wisatawan yang tidak ingin berkerumun, bercampur dengan wisatawan lain untuk mencegah potensi tertular covid19, dan tentu saja dengan masa tinggal yang lama.

Objek wisata tersebut haruslah memiliki potensi wisata yang komplit, sehingga wisatawan yang datang akan merasa betah dan puas.

Desa Torosiaje, sangat memenuhi syarat untuk dijadikan salah satu objek wisata eksklusif di provinsi gorontalo, semua unsur terpenuhi yakni :

  1. Safety : Keselamatan wisatawan dan masyarakat khususnya dari ancaman virus covid19 sangat terjamin, hal ini disebabkan karena untuk masuk dan keluar desa ini harus melalui 1 pintu, yakni dermaga, proses screening secara ketat bisa dilakukan terhadap siapa saja yang mau masuk ke desa ini, baik itu wisatawan maupun masyarakat local.
  2. Activity : Banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh para wisatawan selama berada di desa ini. Di antaranya adalah berbaur dan menikmati interaksi dengan masyarakat lokal, menyusuri jalan jalan desa, melihat aktifitas masyarakat yang melakukan budi daya teripang laut, lobster dan ikan laut lainnya. Melakukan aktifitas olah raga dengan masyarakat local, dengan keunikan tersendiri karena semuanya dilakukan di atas laut. Menikmati keindahan alam yang tersaji saat matahari terbit maupun terbenam.
Torosiaje
Foto Hendra Dunggio

Untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan bawah laut, terdapat banyak spot diving di sekitar perairan desa torosiaje, keanekaragaman hayati bawah laut sangat mempesona. Masing masing spot menawarkan sensasi tersendiri, berinteraksi dengan hiu karang (black dan white tip) penyu hijau, schooling fish, reef yang panjang dan indah, serta interval diving yang dapat dilakukan disebuah pulau karang ditengah samudra, akan memberikan pengalaman indah dan tak terlupakan kepada siapa saja yang akan datang kesini.

Untuk mendukung Desa Torosiaje menjadi salah satu kawasan wisata eksklusif di provinsi gorontalo, diperlukan tindakan strategis yaitu :

  1. Aksesbilitas : mengingat jarak tempuh untuk mencapai desa ini memerlukan waktu kurang lebih 5 – 6 jam dari bandara dan dari pusat kota, maka kenyamanan selama perjalanan tersebut wajib di utamakan, yakni memperbaiki kondisi akses jalan raya.
  2. Edukasi Masyarakat : Sosialisasi sadar wisata kepada seluruh masyarakat desa torosiaje secara stimultan dan berkelanjutan, sampai pada tahap masyarakat akan merasa pariwisata sebagai sumber kehidupan mereka. Pada kondisi tersebut mereka akan dengan sukarela menjaga potensi pariwisata yang mereka miliki, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
  3. Dukungan Sarana dan Prasarana : Akomodasi yang ada sudah sangat memadai, peningkatan kualitas sebatas ketersediaan air bersih dan tangga yang kokoh. Dukungan untuk aktifitas penyelaman sangat diperlukan (perlengkapan diving, kompresor pengisian tabung selam dan speed boat)

Semoga pengembangan pariwisata di desa torosiaje bisa dapat segera terlaksana, sehingga dampaknya bisa langsung dinikmati masyarakat desa.

Penulis: Hendra Dunggio

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90