READ.ID – Polemik yang menyelimuti gerai “Mie Gacoan” di Kota Gorontalo sukses menyita perhatian publik dan mendominasi pemberitaan media selama sepekan terakhir, terhitung sejak 16 hingga 21 Juni 2025.
Isu ini bahkan mengalahkan tren berita lainnya, menyoroti dinamika antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pekerja.
Rangkaian pemberitaan ini diawali dengan langkah tegas Pemerintah Kota Gorontalo yang mengeluarkan surat perintah penutupan sementara untuk operasional Mie Gacoan.
Kebijakan ini sontak memicu beragam reaksi dari berbagai pihak dan menjadi bola panas yang terus bergulir di ranah publik.
Situasi semakin memanas dengan munculnya isu perlawanan terhadap keputusan tersebut. Sejumlah pihak, termasuk yang disebut-sebut sebagai oknum pejabat dan organisasi masyarakat Grib Jaya, dilaporkan menentang kebijakan yang diambil oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea.
Aksi penentangan ini menambah bumbu kontroversi dalam pusaran kasus Mie Gacoan.
Tidak berhenti di situ, isu ini pun sampai ke meja legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo mengambil inisiatif dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Pertemuan ini menghadirkan berbagai pihak terkait, mulai dari perwakilan manajemen Mie Gacoan hingga para pekerja yang terdampak langsung oleh penutupan tersebut. Dalam RDP, para pekerja menyuarakan tuntutan utama mereka, yaitu pembayaran hak upah yang belum mereka terima.
*Adhan Dambea: “News Driver” dalam Sorotan Media*
Di tengah ketegangan yang terjadi, Wali Kota Adhan Dambea membuat sebuah gebrakan yang tak terduga. Ia menunjukkan sikap empati dengan secara pribadi membayarkan upah para pekerja bangunan Mie Gacoan menggunakan dana dari kantongnya sendiri. Tindakan ini sontak menjadi sorotan dan menuai beragam interpretasi dari publik.
Gaya kepemimpinan Adhan Dambea yang penuh kontroversi terbukti menjadi daya tarik tersendiri bagi berbagai media di Gorontalo. Tingginya minat publik terhadap pemberitaan seputar isu Mie Gacoan menempatkan Wali Kota Adhan Dambea sebagai “News Driver” utama.
Model kepemimpinannya yang tegas namun juga populis, dengan tindakan-tindakan tak terduga seperti membayar upah pekerja yang bukan tanggung jawabnya, berhasil mengubah citranya dari sekadar penegak aturan menjadi sosok yang empatik.
Ini secara efektif menarik perhatian media dan publik, menjadikan isu Mie Gacoan salah satu isu teratas dalam pencarian Google.
Selain isu Mie Gacoan, tren pemberitaan di Gorontalo pekan ini juga mencakup pembentukan Koperasi Merah Putih dan ekspor santan kelapa Gorontalo. Namun, polemik Mie Gacoan dengan segala dinamika dan peran sentral Adhan Dambea, menjadi hal menarik untuk diberitakan.
