READ.ID, – Ada tujuh poin dilaksanakannya pusat pembelajaran keluarga atau Puspaga, oleh DPPKB-P3A Kota Gorontalo. Diantaranya, tersedianya ‘One Stop Service’, pembelajaran melalui pendidikan bagi orang tua, tersedianya tempat berkonsultasi bagi anak, orang tua atau orang yang bertanggungjawab terhadap anak.
Kemudian, tersedianya tempat penghubung rujukan sebagai solusi permasalahan anak keluarga, menguatkan kemampuan keluarga, serta sinergitas kerjasama antara pusat dan daerah dalam pemenuhan hak anak.
“Pesertanya dari unsur Organisasi Perangkat Daerah, Camat, Pengadilan Agama, Kepala Sekolah, Tokoh Masyarakat, Adat, Satgas, PATBM dengan jumlah total 50 orang,” ujar Nulika Melati, Kepala DPPKB-P3A Kota Gorontalo, dalam kegiatan
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Ismail Madjid menjelaskan, kegiatan ini dalam upaya memberikan layanan satu pintu untuk keluarga dalam menghadapi fenomena sosial, dan kesehatan keluarga.
Termasuk human trafficking atau perdagangan manusia, perlindungan anak juga beragam jenis persoalan keluarga. Oleh karena itu, sasaran Puspaga adalah anak, orang tua, wali, calon orang tua khususnya remaja dan desawa yang sebentar lagi akan membentuk keluarga.
“Pengasuhan memegang peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga, dan akan menentukan baik buruknya karakter seorang anak,” ujar Ismail.
Tanpa intervensi program Pemerintah Daerah dalam memberdayakan keluarga, dalam mengasuh dan melindungi anak, akan menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan beresiko mengalami kekerasan. Tidak terkecuali eksploitasi, penelantaran serta perlakuan salah lainnya.
“Oleh sebab itu pemerintah daerah menyiapkan program unggulan Puspaga ini, guna mengatasi berbagai masalah dalam keluarga. Karena melalui program ini, bentuk layanan pencegahan yang dikoordinir oleh DPPKB-P3A Kota Gorontalo, dalam meningkatkan kehidupan keluarga dan ketahanan keluarga di daerah ini,” terang Ismail.****
