READ.ID – Upaya mengatasi persoalan sanitasi atau budaya hidup sehat dan bersih di Daerah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pohuwato melakukan studi tiru terkait pengolaan serta pengembangan sanitasi di Dinkes Kota Mataram, Nusa Tenggera Barat, Jum’at (03/06/2022)
Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato Fidi Mustafa menjelaskan, persoalan Sanitasi di Daerah mereka menjadi salah satu prioritas untuk diselesaikan, dan kemudian dasar menjadikan Kota Mataram sebagai rujukan untuk mencari ilmu dikarenakan Daerah itu merupakan wilayah di Indonesia yang berhasil menuntaskan persolaan sanitasi.
Dimana kata Fidi Mustafa, Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan yang merupakan pilar Pertama dari Lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berhasil dilaksanakan 100 persen.
Kabupaten Pohuwato tutur Fidi Mustafa, untuk pilar Satu dari STBM yakni ODF baru dilaksanakan 10 persen, dan saat ini sudah siap untuk dilaksakan 40 persen lagi sehingganya setelah itu dilakukan, pohuwato baru mau masuk 50 persen kaitan dengan pelaksanaan pilar pertama.
“Kalau kita lihat Kota Mataram sudah 100 persen penuntasan STBM khususnya ODF, nah kita tertarik dan ingin melihat, seperti apa langkah kongkrit yang dilakukan, sehingga kami bisa mengembangkan penatalaksanaan lingkungan yang ada di kami,”terangnya
Selanjutnya, Fidi Mustafa menyampaikan, untuk pilar dua sampai 5 pihaknya baru akan memulai, dengan Daerah yang terdiri dari 13 wilayah Kecamatan dengan kurang lebih dihuni 140 ribu jiwa, merupakan permasalahan tersendiri dalam penyediaan sarana sanitasi dikarenakan jarak yang begitu jauh antar komunitas-komunitas pemukiman masyarakat.
Sehingganya ungkap Fidi, pihaknya masih memerlukan kajian-kajian studi agar 5 pilar dari STBM diantaranya ODF, mencuci tangan dengan sabun, Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan pilar ke Lima Pengamanan Limbah Cair Rumah, dapat dilaksakan di Kabupaten Pohuwato.
“Kita ingin melihat pendekatan seperti apa yang digunakan, apakah pendekatan regulatif, terus pendekatan sosialnya bagaimana, serta langkah kolaboratif lintas sektor seperti Dinas PUPR, Perkim, TP-PKK, karna ini kita berbicara ketersediaan sarana dan perubahan mindset kaitan dengan akses sarana yang ada, karena ada yang sudah punya sarana tetapi kebiasaan atau perilaku belum berubah, nah ini yang kita ingin tahu langkah langkah seperti apa yang dilakukan sehingga bisa di terapkan di pohuwato,”imbuhnya
Fidi Mustafa juga menambahkan, penuntasan perasoalan sanitasi di Daerah merupakan salah satu upaya mesukseskan visi dan misi Bupati Saipul Mbuinga dan Suharsi Igrisa yaitu mewujudkan Pohuwato Sehat, Maju, sejahtera atau Pohuwato SMS.
Lebih lanjut Fidi manambahkan, karakter masyarakat Pohuwato dan Kota Mataram yang sama-sama berada di kawasan pesisir, menurutnya, dalam hal pengembangan STBM akan ada point-point penting yang bisa di ambil sebagai dasar kajian untuk diterapkan di Daerah dengan julukan Bumi Panua itu sendiri.
“Semoga ilmu yang kita dapatkan di Pemkot Mataram khususnya Dinas Kesehatan, bisa membantu menuntaskan perosaalan sanitasi di Kabupaten Pohuwato kita tercinta,”tandasnya.
(JK/Read)