UNG Gelar Workshop Strategis QS World University Rankings by Subject

READ.ID – Di tengah arus globalisasi pendidikan tinggi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menegaskan targetnya untuk dapat menembus panggung dunia.

Melalui pelaksanaan workshop strategis bertajuk pemeringkatan QS world University rankings by subject, pada Rabu (16/7) di Ballroom TC Damhil, UNG berupaya menggagas langkah awal konkret untuk meningkatkan reputasi akademik secara lebih terfokus dan terukur.

Kegiatan ini tak sekadar jadi forum diskusi, tetapi juga menjadi ajang penyamaan visi civitas akademika kampus. Workshop menghadirkan Prof. Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd., selaku pakar pemeringkatan internasional dan praktisi pendidikan tinggi.

Dalam materinya Prof. Bruri membedah satu per satu indikator penilaian QS World University Rankings by Subject—mulai dari reputasi akademik dan employer, sitasi per publikasi, hingga dampak riset yang kini jadi tolok ukur mutu global.

Ketua Pokja Pemeringkatan dr. Sri Manovita Pateda, M.Kes., Ph.D., mengatakan pelaksanaan workshop menjadi wadah menyamakan pemahaman, sekaligus menetapkan langkah strategis UNG dalam mempersiapkan diri menyongsong pemeringkatan di level internasional.

“Dengan menghadirkan pakar sebagai narasumber, tentunya workshop ini juga untuk meningatkan kapasitas tim yang akan terlibat dalam proses pemeringkatan baik itu dilevel fakultas maupun universitas,” ujarnya.

Dalam sambutannya Rektor UNG Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menekankan bahwa penyiapan pemeringkatan di level internasional, menjadi salah satu langkah penting UNG dalam upaya mengkonversi prestasi dan reputasi dalam bentuk peringkat. Jika UNG ingin bergerak maju, maka pemeringkatan di level internasional merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari.

“Sehingga mulai saat ini kita sudah harus menyiapkannya. Pemeringkatan internasional bukan kerja instan, namun pekerjaan yang dilakukan secara simultan. Untuk itu komitmen serta dukungan seluruh civitas akademika sangat penting dalam merealisasikannya,” terang Prof. Eduart.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version